Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Di Wilayah Ini, Jika Ingin Menikah, Calon Mempelai Pria dan Keluarganya Akan Culik Perempuan Tersebut, Ternyata Sudah Jadi Budaya Turun Temurun Hingga Dikecap Aktivis Perempuan

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 09 Juli 2020 | 16:13
(ilustrasi Daerah Sumba) Di Wilayah Ini, Jika Ingin Menikah, Calon Mempelai Pria dan Keluarganya Akan Culik Perempuan Tersebut, Ternyata Sudah Jadi Budaya Turun Temurun Hingga Dikecap Aktivis Perempuan
Warsono/National Geographic Indonesia

(ilustrasi Daerah Sumba) Di Wilayah Ini, Jika Ingin Menikah, Calon Mempelai Pria dan Keluarganya Akan Culik Perempuan Tersebut, Ternyata Sudah Jadi Budaya Turun Temurun Hingga Dikecap Aktivis Perempuan

Ia mengatakan, ia terus melakukan perlawanan dan berusaha untuk mengelak dari ritual-ritual yang dianggap dapat membantu menenangkan perempuan yang ditangkap, seperti penyiraman air pada dahi.

"Saya naik ke pintu rumah adat mereka, biasa ada ritual siram air. Kalau istilah orang Sumba, ketika disiram air, kita tidak bisa kembali, tidak bisa turun lagi dari rumah tersebut. Tapi, karena saya masih dalam keadaan sadar saat itu, air tidak kena di dahi, tapi kena di kepala."

"Terus saya tetap dibawa masuk ke rumah. Di situ saya protes, saya menangis, saya banting diri, kunci (motor) yang saya pegang saya tikam di perut saya sampai memar. Saya hantam kepala saya di tiang-tiang besar rumah, maksudnya supaya mereka kasihan dan mereka tahu saya tidak mau," kata Citra.

Baca Juga: Sudah Ditakdirkan Memiliki Suami Berparas Tampa, Wanita Ini Masih Kurang Puas, Malah Perkosa Bocah 13 Tahun Sampai Hamil

Ia menambahkan, pihak pelaku mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut karena sayang kepadanya.

Hal itu dibantah oleh Citra yang menganggap perlakuan itu salah.

Segala upaya dan rayuan dilakukan demi mendapatkan persetujuan Citra dan keluarganya.

"Saya menangis sampai tenggorokan saya kering. Mereka berusaha memberi air, tapi saya tidak mau," tutur wanita yang kini berusia 31 tahun itu.

"Kalau orang Sumba, karena saya biasa dengar, kalau orang dibawa lari begitu, karena masih banyak yang percaya istilah magic - jadi kalau kita minum air, atau makan nasi pada saat itu, kita bisa, walaupun kita mau nangis setengah mati bilang tidak mau - saat kita kena magic kita bisa bilang iya."

Lanjut beberapa hari, Citra masih menolak untuk makan dan minum.

Baca Juga: Dikira Buta Gegara Keseringan Main Game Online, Pemuda Ini Ternyata Miliki Penyakit Serius yang Tak Bisa Disembuhkan, Gejala Awal Sering Lihat Bintik Cahaya

Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu menandatangan kesepakatan menolak kawin tangkap pada acara yang diselenggarakan di Waingapu, Sumba (02/07).
(BBC News Indonesia)

Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu menandatangan kesepakatan menolak kawin tangkap pada acara yang diselenggarakan di Waingapu, Sumba (02/07).

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x