Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Temani Pendaki Perempuan Kencing di Semak-semak, Pemuda 18 Tahun Ditemukan Tewas Setengah Telanjang di Puncak Gunung Lawu

Rifka Amalia - Rabu, 08 Juli 2020 | 15:35
Gunung Lawu
Tribunnews.com

Gunung Lawu

Sosok.ID - Kabar duka kembali terdengar dari puncak Gunung Lawu.

Seorang pendaki berusia 18 tahun ditemukan meninggal dunia di Puncak Gunung Lawu pada Senin (6/7/2020).

Melansir Tribun Solo, pendaki tersebut bernama Andi Sulistyawan, warga RT 001 RW 014, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Jenazah Andi ditemukan dalam kondisi bertelanjang dada.

Baca Juga: Hidup Terisolasi di Gunung Selama 82 Tahun, Pria Ini Jadi Satu-satunya Kaum Adam yang Tak Pernah Melihat Perempuan Seumur Hidupnya, Sekalipun Ibu Kandungnya

"Korban sempat pakai celana hitam, kaus hitam, dan hoodie (sweater) merah," ungkap Relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso, dikutip dari Tribun Solo.

Sementara pakaian yang digunakan korban berada tak jauh dari lokasi jasad ditemukan.

"Kaus dan hoodie terlepas 300 meter dari lokasi penemuan," imbuhnya.

Penemuan jenazah dalam kondisitanpa baju itu menguatkan dugaan Budi bahwa mungkin korban sempat mengalami halusinasi dan hipotermia.

Baca Juga: Jaringan di Rumah Seretnya Minta Ampun, Puluhan Siswa di Gunungkidul Bolak-Balik Naik Gunung Berburu Sinyal untuk Kerjakan Tugas Sekolah

Mulanya, Budi mengaku mendapatkan laporan adanya pendaki hilang pada Minggu (5/7/2020).

Tim Reaksi Cepat (TRC) lantas mengerahkan pasukan untuk mengecek kebenaran informasi di hari selanjutnya.

Saat itulah diketahui adanya korban meninggal dunia yang menyerupai laporan pendaki hilang.

"Memang benar ada satu korban meninggal dunia dengan ciri-ciri yang sama dengan yang dilaporkan," tutur Budi.

Baca Juga: Absen dalam Delegasi HUT sang Kakek, Kim Jong Un Sakit Kritis di Tengah Pandemi hingga 'Diisolasi' ke Gunung Suci Korea Utara, Ada Apa?

Foto Andi Sulistiawan semasa hidup, korban yang mayatnya ditemukan tebing wilayah Geger Boyo, sekitar100 meter dari Hargo Dumillah, Puncak Gunung Lawu (kanan).

Foto Andi Sulistiawan semasa hidup, korban yang mayatnya ditemukan tebing wilayah Geger Boyo, sekitar100 meter dari Hargo Dumillah, Puncak Gunung Lawu (kanan).

Saat melakukan pendakian, korban Andi ditemani oleh 5 temannya.

Rombongan itu diperkirakan mulai naik sekitar pukul 16.00 WIB dan mencapai puncak di pukul 22.30 WIB.

Singkat cerita, seorang pendaki bernama Nurhayati mengatakan ingin buang air kecil pada Minggu (5/7) di sepertiga malam, sekira pukul 03.00 WIB.

Nurhayati membangunkan temannya agar ditemani buang air kecil.

Baca Juga: Pertanda Apa? Heboh Ribuan Cacing Tiba-tiba Keluar dari Tanah dan Penuhi Jalanan di Solo, Ahli Sebut Berkaitan dengan Aktivitas Gunung Berapi

Namun tidak ada yang terbangun, sedangkan korban Andi saat itu tengah berada di luar tenda.

Andi lantas menolong Nurhayati dan menungguinya buang air kecil di semak-semak dekat tenda.

Betapa terkejutnya Nurhayati, ia tak menemukan temannya di lokasi tempat menunggu.

Nurhayati mengira Andi sudah kembali ke tenda, tetapi saat tiba, korban juga tidak ada disana.

Baca Juga: Sambaran Petir di Letusan Gunung Anak Krakatau dan Gunung Berapi Lainnya di Dunia, Apa Sebabnya?

Teman-teman pendaki lantas mencari korban dari pos Hargo Dumilah hingga Hargo Tiling. Tetapi korban tetap tidak ditemukan.

Rombongan memutuskan turun di pukul 13.00 WIB untuk membuat laporan pendaki hilang.

Mereka tiba di basecamp pendakian Cemoro Sewu dan melapor pada 17.30 WIB.

Jenazah korban ditemukan oleh tim di bawah jurang sedalam 7 meter di kawasan Gegerboyo.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Meletus hingga 2 Kali, Warga Bogor dan Tangerang Ngaku Dengar Suara Dentuman Berkali-kali dan Rasakan Getaran Tak Biasa

Budi mengatakan, evakuasi korban sempat terkendala karena Puncak Gunung Lawu diguyur hujan.

Kendati demikian, pihaknya berhasil membawa jenazah naik ke Gegerboyo dan turun gunung guna evakuasi.

"Jenazah sudah dibungkus dan akan diturunkan perkiraan sampai ke basecamp bawah pukul 23.00 WIB, ini sudah persiapan turun," katanya.

Adapun Komandan Search Rescue Unit Basarnas Trenggalek, Andris Dwi Prasetya mengatakan, ada kemungkinan korban kedinginan sebelum meninggal dunia.

Baca Juga: Dikira Hilang di Tengah Hutan Gunung Lawu Sampai Dicari Tim SAR, Pemuda Ini Ternyata Lakukan Hal Tak Lazim, Ini Pemicunya!

"Dugaan awal kemungkinan karena kabut, terjatuh dan kondisi cuaca dia kedinginan dan kurang perlengkapan," ujarnya.

Lebih lanjut Andi mengimbau kepada para pendaki untuk mempersiapkan sebaik mungkin kebutuhan logistik dan peralatan sebelum naik gunung.

"Untuk para pendaki benar-benar mempersiapkan APD dan logistik," ucap Andris. (*)

Source :Tribun Solo

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x