Follow Us

Patahkan Tudingan Terhadap Eropa, Peneliti Harvard Sebut Kemungkinan Virus Corona yang Kembali Mewabah di Beijing Berasal dari Asia Tenggara

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 04 Juli 2020 | 13:42
Peneliti Harvard sebut kemungkinan virus corona yang kembali mewabah di Beijing bersal dari Asia Tenggara, padahal sebelumnya diyakini berasal dari Eropa.
Tribunnews

Peneliti Harvard sebut kemungkinan virus corona yang kembali mewabah di Beijing bersal dari Asia Tenggara, padahal sebelumnya diyakini berasal dari Eropa.

Baca Juga: Seolah Tak Kapok Makan Hewan Liar hingga Sebabkan Pandemi Covid-19, China Kembali Jadi Sorotan Usai Ditemukan Ratusan Kucing Curian yang Siap Dijadikan Santapan, Merintih Kesakitan Sambil Berjubel di Dalam Kandang Berkarat yang Sempit

Tetapi Wu Guizhen, kepala Institut Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Viral mengatakan strain yang ditemukan di Beijing memiliki dua "mutasi asing".

Satu mutasi mrip dengan yang pertama kali muncul di Eropa dan lainnya pertama kali dilaporkan di Inggris sevelum menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika.

Mutasi-mutasi itu telah terdeteksi di Tiongkok pada bulan Maret, dari para pelancong yang kembali dari luar negeri, kata Wu kepada surat kabar resmi Science and Technology Daily, Jumat.

Dia menambahkan bahwa strain yang ditemukan di Beijing secara genetik lebih tua daripada yang beredar di Eropa saat ini.

Baca Juga: Temukan Hal Janggal di China Saat Lihat Satelit, Peneliti Harvard Klaim Virus Corona Kemungkinan Sudah Mewabah Sejak Agustus 2019, Tapi Baru Dilaporkan ke WHO pada Akhir Tahun

Menambah kerumitan bagi para penyelidik, direktur CDC China Gao Fu mengatakan kepada Beijing Daily bulan lalu bahwa virus itu mungkin ada di pasar makanan Beijing selama satu atau dua bulan sebelum wabah.

Virus itu diperkirakan lebih suka suhu rendah, dan Gao mengatakan bisa saja "bersembunyi" di lingkungan pasar yang dingin, lembab, dan gelap.

Tetapi menurut seorang peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, kemungkinan besar wabah itu disebabkan oleh "peristiwa yang cukup baru, kemungkinan pada bulan Juni".

Peneliti tersebut merupakan bagian dari tim yang telah menganalisis lebih dari 60.000 urutan genetik virus dalam basis data global.

Baca Juga: Kebohongan China Soal Virus Corona Kembali Terkuak, Database yang Bocor Mencatat Jumlah Sesungguhnya dari Kasus Covid-19 di Tiongkok, Diperkirakan Sudah Tembus 640 Ribu Kasus

Mereka menemukan lebih dari 200 jenis virus terkait erat dengan sampel dari Beijing.

Source : South China Morning Post

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest