Follow Us

Patahkan Tudingan Terhadap Eropa, Peneliti Harvard Sebut Kemungkinan Virus Corona yang Kembali Mewabah di Beijing Berasal dari Asia Tenggara

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 04 Juli 2020 | 13:42
Peneliti Harvard sebut kemungkinan virus corona yang kembali mewabah di Beijing bersal dari Asia Tenggara, padahal sebelumnya diyakini berasal dari Eropa.
Tribunnews

Peneliti Harvard sebut kemungkinan virus corona yang kembali mewabah di Beijing bersal dari Asia Tenggara, padahal sebelumnya diyakini berasal dari Eropa.

Sosok.ID - Belakangan wabah virus corona kembali mewabah di Beijing.

Wabah yang menyebabkan Ibu Kota Tiongkok harus di-lockdown kembali itu ditemukan dari talenan ikan salmon di sebuah pasar.

Melansir dari South China Morning Post, peneliti dari Universitas Harvard menyebut kemungkinan virus tersebut berasal dari Asia Tenggara atau Asia Selatan.

Penelitian yang belum ditinjau tersebut didasarkan pada data sekuensing genetik dari tiga jenis virus.

Baca Juga: Gegara Talenan Ikan Salmon, Jumlah Kasus Virus Corona di Beijing Melonjak Drastis, WHO Beri Peringatan Keras pada Seluruh Negara di Dunia agar Tak Bernasib Sama dengan Ibu Kota China

Tiga jenis itu, dua di antaranya diambil dari pasien dan satunya dari lingkungan.

Penelitian ini pun telah dipublikasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Gerog Hahn, rekan riset dengan Departemen Biostatistik Harvard T.H. Chan School of Public Health, dan timnya membandingkan gen-gen ini dengan lebih dari 7.000 sekuens seluruh genom yang dilaporkan dari seluruh dunia.

Mereka kemudian menemukan fakta bahwa ketiga strain itu merupakan bagian dari kelompok yang sebagian besar beredar di Eropa.

Baca Juga: Covid-19 Masih Belum Kelar, Kini Muncul Lagi Virus Baru di China, Ditemukan pada Babi yang Berpotensi Menular ke Manusia hingga Picu Pandemi

Namun, baru-baru ini dilaporkan "hampir secara eksklusif" di zona tropis Asia.

"Kasus-kasus baru di Beijing diperkenalkan kembali oleh transmisi dari Asia Selatan (timur)" antara April dan Juni, Hahn dan rekan-rekannya mengatakan dalam sebuah makalah yang diposting di server pracetak bioRxiv.org pada hari Selasa.

Source : South China Morning Post

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest