"Itu berarti mereka bisa datang dari mana saja," kata peneliti, yang meminta anonimitas karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Dan dengan kurangnya sampel yang memadai dan pengurutan yang tersedia dari banyak bagian dunia, ada "peluang yang cukup baik" strain bisa datang dari tempat di mana tidak ada data, katanya.
Peneliti itu mengatakan kesimpulan tidak dapat dicapai tentang asal-usul strain Beijing karena "kasus-kasus di Asia Selatan mungkin telah bepergian dari daerah lain".
(*)