Follow Us

Marahnya Presiden Bukan Main-main, Fadli Zon Malah Sebut Nggak Guna Jokowi Frustasi, Singgung Tak Cakap Jadi Pemimpin

Rifka Amalia - Rabu, 01 Juli 2020 | 19:13
Kinerja para menteri buruk, Presiden Jokowi merasa jengkel
YouTube/ Sekretariat Presiden

Kinerja para menteri buruk, Presiden Jokowi merasa jengkel

"Kenapa isu adab kepemimpinan ini perlu kita anggap penting, karena kunci utama menghadapi dan menangani krisis adalah kepemimpinan," ungkap Fadli Zon.

Baca Juga: Dibully Gegara Tulis Jokowi Presiden Terbaik, Baim Wong Ogah Ambil Pusing, Sebut Netizen Munafik: Cih Memalukan!

"Seperti pernah saya singgung beberapa waktu lalu, saya setuju dengan pernyataan Jeffrey Sachs bahwa untuk menghadapi pandemi dan krisis yang mengikutinya, dibutuhkan sebuah kepemimpinan yang cakap."

"Yaitu para pemimpin yang bisa memobilisasi sumber daya nasional untuk merespon bencana dan krisis," paparnya.

Hanya pemimpin cakap yang akan bisa membawa sebuah negara keluar dari krisis dan pandemi.

Itulah yang menjelaskan kenapa Jerman dan Selandia Baru, diungkapkannya, berhasil mengatasi pandemi.

Baca Juga: Tegas! Jokowi Beri Waktu 2 Minggu untuk Khofifah Kendalikan Laju Infeksi, Jatim Jadi Provinsi dengan Kematian Corona Tertinggi Kedua di Indonesia

Sementara Amerika Serikat nampak kalang kabut menghadapi Covid-19.

Hal tersebut ditegaskan Fadli Zon tak terlepas dari kepemimpinan.

"Menurut saya kemarahan dalam rapat paripurna kabinet itu merupakan ekspresi rasa frustrasi Presiden dalam menghadapi situasi krisis saat ini. Tapi kemarahan itu tidak ada gunanya buat rakyat, kecuali hanya bagi pribadi Presiden," jelasnya.

Ketika Presiden mengeluhkan tak adanya langkah ‘extraordinary’ dalam mengatasi krisis, atau menganggap anggota kabinetnya tidak memiliki ‘sense of crises’, maka persoalan itu bukan hanya ada pada satu-dua orang menteri saja, namun melekat pada seluruh pemerintahannya.

Baca Juga: Separuh Hati di Pemerintahan Saat Ini, Tengku Zul: Kalau Jokowi Wafat Kyai Ma'ruf jadi Presiden, Baru Saya Bantu

Source : Warta Kota

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest