Follow Us

Ngeri! Tanah Seluas 48 Hektar Ini Penuh dengan Jasad Manusia, Dibiarkan Bergelimpangan dan Membusuk, Bahkan Ada yang Masih Bergerak Setelah 17 Bulan Mati

Tata Lugas Nastiti - Selasa, 30 Juni 2020 | 19:42
Ngeri! Tanah Seluas 48 Hektar Ini Penuh dengan Jasad Manusia, Dibiarkan Bergelimpangan dan Membusuk, Bahkan Ada yang Masih Bergerak Setelah 17 Bulan Mati
CTA / Mail Online

Ngeri! Tanah Seluas 48 Hektar Ini Penuh dengan Jasad Manusia, Dibiarkan Bergelimpangan dan Membusuk, Bahkan Ada yang Masih Bergerak Setelah 17 Bulan Mati

Sosok.ID - Pernah dengar tentang 'pertanian mayat'?

Ya, seaneh namanya, tanah seluar 48 hektar ini penuh dengan gelimpangan jasad manusia yang tak dikuburkan.

Bikin ngeri, pertanian mayat seluas 48 hektar ini penuh dengan jasad membusuk ini rupanya digunakan untuk penelitian pihak kepolisian.

Baca Juga: Seperempat Abad Lebih Tak Pernah Lihat Langit, Wanita Ini Nyaman Dipingit sang Ibu Bak Tahanan, 12 Tahun Tak Kena Sampo Hingga Gimbal dan Tidur Ditemani Mayat Kucing

Mungkin masih banyak misteri tentang kehidupan dan manusia yang masih belum kita ketahui.

Kita melakukan berbagai penelitian atau pengamatan dengan berbagai cara untuk menguak segala hal tentang kehidupan, termasuk manusia dan makhluk hidup di dalamnya.

Ada cara unik yang dilakukan untuk tahu mengenai mayat manusia, yaitu dengan 'pertanian mayat'.

Baca Juga: Teheran Gandeng Interpol untuk Penjarakan Donald Trump Atas Tuduhan Pembunuhan, AS: Iran Terlihat Bodoh

Sebuah penelitian yang ditulis oleh Alyson Wilson dari Australia mengenai mayat manusia menghebohkan publik.

Konon, selama 17 bulan mayat manusia yang telah mati masih bisa terus bergerak.

Hal itu dibuktikan dengan merekam penguraian badan mayat pendonor dalam interval 30 menit selama 17 bulan.

Mereka merekamnya dengan foto, di mana mayat-mayat ini bergerak secara sigifikan dari mulai turun ke samping dan bergeser ke sisi tubuh lainnya.

Baca Juga: Covid-19 Masih Belum Kelar, Kini Muncul Lagi Virus Baru di China, Ditemukan pada Babi yang Berpotensi Menular ke Manusia hingga Picu Pandemi

Selama 17 bulan gerakan itu menghasilan foto yang berbeda, ini membuktikan bahwa mayat-mayat itu masih bergerak.

Alyson Wilson mengatakan "Setelah kematian manusia, mereka tidak bisa tidur dengan tenang selamanya."

Namun, dia menyebut bahwa gerakan itu bisa jadi penyusutan dan kontraksi ligamen tubuh yang mengering.

Menurut AFP pada Senin (15/9/19) menjelaskan tentang pertanian mayat itu.

Baca Juga: Apa Sanggup? Iran Hendak Ringkus Donald Trump Namun Militer AS Bakal Menyerang Balik

Pertanian mayat itu didirikan pada 2015 silam oleh University of Technology, Sydney tujuannya untuk membantu ilmuwan memahami apa yang terjadi setelah kematian.

Semenetara itu juga membantu mereka melatih anjing polisi dengan baik dan mencium aroma sisa-sisa manusia.

Dipahami bahwa, "pertanian mayat" ini meliputi tanah seluah 48 hektar dengan keamanan tingkat tinggi.

Lokasinya dirahasiakan, dan tidak akan dipublikasikan, pada saat yang sama polisi dan ilmuwan bekerja di dalamnya untuk mempelajari mayat manusia.

Baca Juga: Tangis Pilu Ibu yang Hendak Dipenjarakan oleh Darah Dagingnya Sendiri Gegara Sepeda Motor : Saya Sedih, Padahal Dia Keluar dari Rahim Saya

Selain di Sydney, pertanian mayat paling terkenal juga ada di Amerika Serikat di Pusat Antropologi Forensik Universitas Tennesse, AS.

Mayat-mayat di 'Pertanian Manusia'
Abc.net.au

Mayat-mayat di 'Pertanian Manusia'

Pertanian mayat ini berfungsi untuk mengekplorasi proses penguraian serat.

Baca Juga: Kepalang Lapar Tapi Telat Dibawakan Makan, Kuli Bangunan Ini Bacok Istri di Depan Umum, Saat Diciduk Polisi Pelaku Keburu Tewas Dikeroyok Warga

Seperti pakaian yang dikenakan mayat serta mengidentifikasi bau kematian untuk pertama kalinya.

Yang paling berguna adalah untuk melatih anjing polisi mengendus kejahatan dan orang mati dalam bencana alam. (Afif Khoirul M)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: 'Pertanian Mayat' Ini Mengungkap Bahwa Tubuh Manusia Masih Bergerak 17 Bulan setelah Meninggal, Juga Penemuan Lain yang Sangat Penting Bagi Dunia Kepolisian

(*)

Source : Intisari Online

Editor : Tata Lugas Nastiti

Baca Lainnya

Latest