Tak hanya Ny Aminah yang panik, namun kades juga demikian. Lebih-lebih Ny Zuhriyah, istri kades langsung lemas.
"Ya, kami semua panik, namun tak tahu apa yang harus kami lakukan. Namun, melihat Bu Aminah seperti itu, saya dengan cepat membuka pakaiannya, terutama yang menghalangi proses persalinan itu," ujarnya.
Untungnya, Ny Aminah sudah berpengalaman melahirkan karena sudah ketiga kali dan mau yang keempat kalinya saat itu.
Meski dalam kondisi kepepet, Chusanah dengan cepat mengambil posisi terlentang di atas paving.
Tanpa ada yang memberi tahu, kades itu langsung duduk di depan paha Aminah. Hanya hitungan detik, kepala bayi itu sudah terlihat.
"Begitu kepalanya terlihat, kedua tangan saya siap menadahinya. Bersamaan itu, saya memanggil istri saya, untuk mengambilkan selimut," ujarnya.
Meski kepala bayi itu sudah terlihat, namun Pak Kades mengaku tak berani berbuat apa-apa.
DIa hanya kedua tangannya siap menadahi. Rupanya, itu keluar dengan sendirinya dan langsung ditadahi dengan kedua tangannya.
"Ya, saya sempat gemetaran karena saya nggak punya pengalaman khusus (menangani proses persalinan)," ungkapnya.
Begitu bayi sudah berada di tanggannya, Pak Kades Chusanah langsung bernafas lega.