Sementara itu, pihak istana menegaskan bahwa pemerintahan saat ini tidak ada kaitannya dengan buzzer seperti apa yang digaungkan masyarakat.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adiansyah menegeaskan, para pendengung alias buzzer, termasuk yang menyerang Emon tidak ada sangkut pautnya dengan pemerintah.
"Pemerintah tidak ada hubungannya dengan buzzer. Apapun afiliasi buzzer itu tidak ada korelasi dengan pemerintah," katanya.
Lebih lanjut kata Donny, pemerintah tidak keberatan dengan dilayangkannya kritik dari masyarakat.
"Pemerintah menghormati kebebasan berekspresi dan berpendapat di ruang publik, yang disampaikan Bintang Emon itu hak dia untuk berpendapat, tidak boleh dikekang, dihalangi, atau dibatasi," ujar Donny.
Donny pun mempersilahkan agar pihak-pihak yang merasa dirugikan para buzzer untuk melapor ke kepolisian.
Ia memastikan, pemerintah tidak akan melindungi akun buzzer tersebut.
"Jadi buzzer-buzzer itu saya kira kalau ternyata mereka terbukti ada pelanggaran hukum ya silakan diproses saja," kata dia.
Adapun dalam videonya, Emon mempertanyakan alasan JPU yang menyebut kedua terdakwa tidak senagaja menyiramkan air keras ke kepala Novel Baswedan.