Sosok.ID - Kluster baru virus corona kembali ditemukan di Ibu Kota China.
Kali ini, berawal dari sebuah talenan ikan salmon di sebuah pasar di Beijing.
Kluster baru ini begitu mengejutkan karena selama hampir 2 bulan berturut-turut, Beijing melaporkan nol kasus virus corona.
Melansir dari Tribunnews, sebanyak 27 kasus dari kluster di Pasar Xinfadi dilaporkan otoritas kesehatan China, Selasa (16/6/2020).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) mengatakan, virus yang ditemukan dari kluster baru di Beijing itu mirip dengan wabah yang menyerang di negara-negara Eropa.
Adapun, virus corona tersebut terdeteksi ditemukan dari sebuah talenan.
Menurut Kepala Ahli Epidemiologi CDC, Wu Zunyou, talenan itu biasa digunakan untuk ikan salmon impor di Pasar Xinfadi.
Namun, hingga kini masih belum diketahui dari mana wabah tersebut berasal.
"Tidak bisa dipastikan secara jelas atau pasti bahwa ini berasal dari makanan laut impor," ucap Wu kepada media lokal China, CCTV, seperti dikutip Reuters.
"Kami menemukan beberapa kemungkinan. Yang paling mungkin adalah virus corona baru berasal dari luar China, atau bagian lain di China yang terbawa ke sini," sambung dia.
Dengan adanya kluster baru itu, selama lima hari belakangan, jumlah kasus yang ada di Ibu Kota China itu mencapai 106.
Karena itulah, otoritas Beijing langsung bergerak cepat untuk memutus rantai penularan.
Setidaknya 30 pemukiman warga ditutup dan puluhan ribu orang diperiksa.
Penelusuran wabah dilakukan ke berbagai daerah sekitar Pasar Xinfadi.
Hingga Senin malam, terdapat 22 daerah sekitar Pasar Xifandi yang berisiko menengah telah ditandai.
Diketahui, sebelumnya ada 11 daerah yang berisiko menengah.
Tracing terhadap 200.000 orang yang telah berkunjung ke Pasar Xinfadi juga telah dilakukan.
"Situasi wabah di ibu kota saat ini sangat parah," kata juru bicara pemerintah kota, Xu Hejian, dalam konferensi persSelasa (16/6/2020).
Pernyataan Pemerintah Kota Beijing telah menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Melansir dari Kompas.com, diketahui Beijing telah melaporkan nol kasus baru selama 56 hari berturut-turut hingga kluster baru tersebut dilaporkan Kamis (11/6/2020).
Karena itu, WHO mendesak seluruh negara di dunia untuk waspada terhadap kemunculan kasus-kasus baru di beberapa negara.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO, Dr. Maria Van Kerkhove.
"Seluruh negara harus tetap siap," desaknya seperti dikutip dari CNBC via Kompas.com, Senin (15/6/2020).
"Jadi, sangat penting bagi negara-negara untuk memiliki sistem yang dapat mengidentifikasi kasus terduga dengan cepat dan melakukan pemeriksaan," terangnya.
Pihaknya juga meminta setiap negara untuk memastikan tes, isolasi, penelusuran kontak, dan karantina agar kasus baru dapat dikendalikan lebih cepat.
"Semua negara harus bersiap dengan episenter itu dan mencegah kemungkinan menjadi tempat selanjutnya bagi kasus-kasus baru untuk muncul," tambahnya.
(*)