Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terlanjur Santai-santai Mengira Bakal Dibiayai Pemerintah, Pasien Isolasi Covid-19 Malah Rugi Bandar Gegara Ditagih Pihak Rumah Sakit, Terpaksa Pontang-panting Ngutang ke Tetangga untuk Lunasi Rp 6,7 Juta

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 16 Juni 2020 | 17:13
ILUSTRASI - Pasien isolasi Covid-19 harus membayar tagihan rumah sakit sebesar Rp 6,7 juta.
Xinhua/Chen Jing

ILUSTRASI - Pasien isolasi Covid-19 harus membayar tagihan rumah sakit sebesar Rp 6,7 juta.

Dari situlah, hasil rapid test HS terbukti reaktif, dan akhirnya ia harus menjalani masa isolasi Covid-19 di rumah sakit.

Usai 5 hari menjalani isolasi, HS pun kembali melakukan tes swab dengan hasil negatif.

HS pun akhirnya diperbolehkan pulang ke rumahnya.

Baca Juga: Pria Indonesia Ini Tes Virus Corona, Bukannya Positif atau Negatif Covid-19, Malah Reaktif Hamil, Keluarga Marah Besar: Jangan Main-main!

Namun sayang seribu sayang, bukannya pulang dengan perasaan lega, HS dikagetkan atas tagihan biaya rumah sakit sebesar Rp 6,7 juta.

Diketahui, tagihan biaya tersebut merupakan besarnya biaya perawatan selama pasien tersebut diisolasi.

Akibat hal ini, Efran, anak HS pun akhirnya mengutang pada para tetangganya untuk melunasi biaya tersebut.

Pihak keluarga pun mencari pinjaman dan menunjukkan surat keterangan miskin agar bisa membayar tagihan. Lalu Efran mendapatkan keringanan.

Baca Juga: Waduh! Bukannya Reaktif Covid-19, Pria Ini Justru Dinyatakan Positif Hamil Usai Jalani Rapid Test, Kok Bisa?

Ia diminta membayar biaya sebesar Rp 4 juta.

"Saya langsung ke ruangan saat diberitahukan print out biaya perawatan, setelah itu dibaca, kami dikenakan biaya enam juta tujuh ratusan," ucap Evran, dikutip dari Kompas TV.

Menanggapi kasus tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan jika semua biaya pasien yang dirawat di ruang isolasi sudah ditanggung oleh negara melalui Kementerian Kesehatan.

Source :GridHealth.ID

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x