Follow Us

Para Anggota Parlemen Gigit Jari, Trump Kerahkan Pentagon Tarik 9500 Pasukan Tentara AS di Jerman

Rifka Amalia - Selasa, 09 Juni 2020 | 20:00
Ilustrasi - Tentara AS
Pembrokeshire College

Ilustrasi - Tentara AS

Sosok.ID - Presiden Donald Trump pada pekan lalu mengerahkan Pentagon untuk menarik ribuan pasukan tentara Amerika Serikat (AS) dari Jerman.

Kabar ini membuat sekutu kunci dan anggota parlemen lainnya mengkritik kebijakan Trump, menyebutnya sebagai keputusan jangka pendek yang merugikan.

Mengutip Millitary Times, Penarikan sebanyak 9.500 pasukan AS di Jerman dikhawatirkan akan merusak kesiapan militer.

"Ini adalah kebijakan yang salah arah," kata Liz Cheney, R-Wyo., Republikan peringkat tiga di DPR, dalam sebuah pernyataan akhir pekan lalu.

Baca Juga: Rongrongan Militer Tiongkok Kian Menguat, India Ketar-ketir Beijing Caplok Wilayah Teritorial Ladakh, Indonesia Dijadikan Permisalan

"Jika Amerika Serikat meninggalkan sekutu, menarik pasukan kami dan membuatnya mundur di perbatasan, penyebab kebebasan - yang menjadi dasar pendirian negara kami & keamanan kami - akan berada dalam bahaya," katanya.

Pada hari Jumat, Wall Street Journal melaporkan bahwa militer AS akan mengurangi hampir sepertiga pasukannya di Jerman setelah Trump memerintahkan penurunan dramatis dalam tingkat kekuatan dari sekutu utama NATO.

Di bawah sebuah memorandum yang ditandatangani Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien, kehadiran pasukan AS di Jerman akan turun sebanyak 9.500 anggota layanan, dari 34.500 hari ini menjadi sekitar 25.000.

Baca Juga: China Laksanakan Operasi Militer Kilat Menyambut Api Peperangan Melawan India

Administrasi juga akan membatasi jumlah pasukan di negara itu menjadi 25.000, menciptakan masalah logistik potensial karena berbagai aset militer bergerak melalui Jerman ke penyebaran luar negeri lainnya.

Pejabat dari Gedung Putih belum secara terbuka mengkonfirmasi rencana tersebut.

Sementara pejabat dari Komando Eropa AS dan Pentagon tidak akan memberikan komentar mengenai masalah ini.

Source : Military Times

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest