Sementara itu, N245 juga merupakan pesawat buatan anak negeri.
Diberitakan harian Kompas, Kamis (26/1/2017), pesawat N245 adalah pengembangan pesawat CN235 yang ditambah panjang atau dimodifikasi ekornya hingga kapasitas angkut bertambah dari 44 orang menjadi 50 orang.
Pengembangan pesawat ukuran menengah pengangkut 30-60 penumpang itu juga jadi keinginan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (PT DI), 12 Januari 2015.
Pesawat dirancang memiliki beberapa pemberhentian atau menerbangi rute pendek sehingga bisa mengangkut dan menurunkan penumpang lebih banyak.
Sebagai gambaran, untuk rute Jakarta-Surabaya, N245 bisa singgah di Cirebon dan Semarang.
Keuntungannya, waktu perjalanan antarkota jadi lebih singkat, nyaman, dan tidak kena macet.
Harapannya, pesawat itu bisa jadi angkutan penghubung antarpulau dan antarkota dengan landasan pendek.
Pembangunan pesawat bisa mendukung program kemaritiman pemerintah. Konsep negara maritim tetap butuh pesawat untuk mengamankan laut atau penghubung antarpulau.
Selain itu, pengembangan N245 juga penting untuk menggerakkan ekonomi atau meningkatkan kemampuan para perekayasa dirgantara Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Saat Pemerintah Hapuskan Proyek Pesawat R80, Impian Terakhir BJ Habibie...