AS telah lama mengatakan Beijing telah melakukan militerisasi pulau-pulau di Laut China Selatan melalui penyebaran perangkat keras militer dan pembangunan fasilitas militer.
Militer AS baru-baru ini menuduh China berusaha mengeksploitasi pandemi virus corona untuk mendapatkan keuntungan militer dan ekonomi di wilayah tersebut.
Business Insider memberitakan, Laut China Selatan, yang lama menjadi titik pahit dalam hubungan AS-China, akhir-akhir ini mengalami peningkatan dalam aktivitas militer.
Militer AS semakin aktif di Laut China Selatan dalam beberapa bulan terakhir.
Kapal perang Angkatan Laut AS telah melakukan beberapa FONOP, termasuk dua pada akhir April, dan pembom Angkatan Udara AS secara rutin terbang di atas jalur air yang disengketakan.
Sepasang B-1B Lancers terbang di atas Laut China Selatan pada hari Selasa.
Ini merupakan yang terbaru dari sejumlah pesawat pembom yang baru-baru ini terbang di wilayah tersebut.
Angkatan Laut AS juga telah melakukan latihan bersama dengan para mitra dan melakukan operasi kehadiran di dekat perselisihan regional dalam sebuah pesan ke China.
Demikian juga, militer Cina juga aktif di kawasan itu, melakukan latihan dan, dalam beberapa kasus, menantang militer AS.
Wakil Asisten Sekretaris Pertahanan untuk Asia Tenggara Reed Werner mengatakan kepada Fox News pekan lalu bahwa ada setidaknya sembilan insiden yang melibatkan jet tempur China dan pesawat AS di langit di atas Laut China Selatan sejak pertengahan Maret.