"Mereka juga hendak diajak ke Bupati Ogan Ilir menghadap, diajari oleh Direktur untuk mengakui mereka salah di depan bapak Bupati. Ya teman kami itu tidak mau, jadi ga menghadap," ucapnya.
Baca Juga: BNPB Nyatakan Belum Tahu Kapan Wabah Corona Berakhir, Selamanya Bakal Hidup Bersama Covid-19
Akhirnya SK Bupati turun pada Rabu (21/5) malam.
Ratusan tenaga medis itu ketar-ketir, sebab mendapati SK pemberhentian melalui dunia maya.
"Mereka juga hendak diajak ke Bupati Ogan Ilir menghadap, diajari oleh Direktur untuk mengakui mereka salah di depan bapak Bupati. Ya teman kami itu tidak mau, jadi ga menghadap," ucapnya.
Ia pun merasa sedih, sebab pengabdiannya selama 7 tahun berakhir dengan pemecatan.
"Kami tak pernah mempertanyakan gaji dan lain-lain. Pasien Covid kami siap hadapi, dari ruang manapun. Asalkan kami punya hak melindungi diri kami juga. Kami berupaya membuka komunikasi, sayangnya beliau memiliki pemikiran lain," jelasnya. (*)