Sosok.ID - Sebuah potret surat bertuliskan tangan viral di media sosial.
Surat tersebut berisi permintaan maaf seorang buruh migran yang nekat mencuri.
Tulisan tangan tersebut diunggah oleh korban pencurian dari pria mengaku bekerja sebagai buruh di kota tersebut.
Hal itu lantaran isi surat yang menyayat hati hingga korban pencurian pun urungkan niat melapor ke polisi.
Sahab Singh, adalah seorang warga Rajasthan, India yang mengalami pencurian.
Sepeda miliknya raib pada Senin malam waktu setempat.
Saat berniat akan melaporkan kejadian pencurian, Singh mendapati sepucuk surat di beranda rumahnya.
Surat tersebut ternyata ditulis oleh orang yang diyakini pencuri sepedanya.
Dalam surat tersebut, pencuri mengaku sebagai pekerja migran miskin yang tak miliki pilihan dan akhirnya mencuri sepeda.
Si pencuri mengaku terpaksa melakukan tindakan kriminal lantaran harus menempuh perjalanan sejauh 250 kilometer.
Ya, menyebut dirinya akan ke Uttar Pradesh tempat asalnya dari Rajasthan yang berjarak 250 kilometer bersama sang putra.
"Saya adalah pekerja migran dan sangat miskin. Saya minta maaf mengambil sepeda Anda". diterjemahkan dari Hindustan Times yang dikutip dari Gulf News, Senin (18/5/2020).
Surat tersebut bertuliskan huruf dalam bahasa Hindi.
"Mohon maafkan saya, saya tidak tahu lagi bagaimana bisa pulang kampung. Saya mempunyai anak penyandang disabilitas. Saya harus mencapai Breilly," demikian isi surat itu.
Lantaran surat dari sang pencuri sepeda itulah yang membuat pemiliknya urungkan niat datang ke kantor polisi.
Bahkan Singh jjustru mengunggah sepucuk surat itu di media sosial Twitter.
Lantarn unggahan tersebut, banyak komentar simpati dari netizen India mengenai keadaan buruh migran di negara 1000 dewa tersebut.
Apa yang dialami pria pekerja yang membuatnya nekat berbuat kriminal tersebut akhirnya membuat netizen India menyerang pemerintah.
Mereka mengkritik kesadaran pemerintah mengenai realita yang ada di masyarakat.
"Kesadaran dari rakyat miskin di negeri ini tak ditanggapi penguasa," ucap netizen yang dikutip dari Gulf News.
Baca Juga: Identitas Sudah Ketahuan, Kapolda Sebut Penyerang Pos Polisi Paniai Warga Sekitar
Salah seorang sosiolog, Rajeev Gupta mengatakan, insiden seperti ini menunjukkan bagaimana pemerintah gagal menjamin kehidupan rakyatnya selama wabah covid-19 ini.
Dalam pandangannya, sebelum menerapkan lockdown total pada Maret, seharusnya pemerintah bisa menyediakan transportasi bagi mereka yang ingin mudik.
Namun, Dekhi tidak menerapkannya.
Hal itu membuat pekerja migran dilanda dilema karena mereka tak punya uang untuk memberi makan keluarganya. (*)