Sosok.ID - Duta Besar Tiongkok untuk Israel, Du Wei, ditemukan tewas di rumahnya di Tel Aviv.
Wei tewas pada hari Minggu (17/5/2020), tiga hari usai melayangkan kritik kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo.
Melansir South China Morning Post, polisi setempat tidak memberikan komentar terkait penyebab kematian Du Wei.
Namun siaran TV Israel menyebutkan bahwa pria paruh baya berusia 57 tahun itu tewas secara alamiah.
Sebelum menjadi duta besar untuk Israel, Wei lebih dulu mengabdi sebagai duta besar untuk Ukraina selama 3 tahun.
Kementerian luar negeri Israel dan juru bicara kepolisian telah mengkonfirmasi kematian Wei, tetapi belum mengomentari penyebab kematian.
"Sebagai bagian dari prosedur reguler, unit polisi berada di lokasi," kata juru bicara kepolisian kepada Reuters.
TV Channel 12 Israel, mengutip pejabat medis darurat mengatakan, indikasi awal kematian Du Wei terjadi saat ia sedang tidur dengan sebab alami.
Mengutip BBC, Radio Angkatan Darat mengklaim tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Wei.
Hal itu membuat para penyelidik percaya bahwa Du Wei meninggal karena serangan jantung.
Adapun Wei ditugaskan ke Israel pada Februari tahun 2020 di tengah-tengah pandemi virus corona.
Situs keduataan mengatakan, Wei telah bekerja untuk kementerian luar negeri China selama 31 tahun.
Baca Juga: Indonesia Kecewa? Kemampuan Su-35 Diklaim Kalah Telak dengan Jet Tempur Buatan China Shenyang J-16
Ia juga merupakan suami dan ayah bagi seorang putra.
Kedutaan China masih belum mengonfirmasi penyebab kematian Wei.
Sementara itu, tiga hari sebelum dinyatakan tewas, para diplomat China termasuk Wei, sempat mengecam Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Kecaman itu muncul karena pihak Amerika Serikat tak hentinya menyalahkan China atas wabah Covid-19.
Dalam tanggapan yang dipublikasikan di The Jerusalem Post pada 14 Mei, kedutaan besar China mengatakan AS harus bertanggung jawab atas situasi di negaranya sendiri.
"Saat ini, Amerika Serikat adalah pusat dari pandemi. Tapi, situasi saat ini di AS tidak disebabkan oleh China, melainkan tidak adanya tindakan dari beberapa politisi Amerika yang kehilangan kesempatan untuk mengendalikan virus.
"Dari perspektif ini, tragedi di AS tidak hanya bencana alam tetapi juga akibat dari salah urus," kata kedutaan, dikutip dari South China Morning Post.
Kedutaan juga mengkritik Pompeo karena memperingatkan Israel bahwa investasi dari China dapat menimbulkan risiko keamanan.
"Pada akhir 2018, investasi China di Israel hanya menyumbang 0,4 persen dari investasi China di seluruh dunia dan 3 persen dari aliran investasi asing ke Israel," kata kedutaan.
“Kami percaya bahwa teman-teman Yahudi kami tidak hanya mampu mengalahkan coronavirus tetapi juga 'virus politik', dan memilih tindakan yang paling sesuai dengan kepentingannya,” ungkapnya.
China telah berusaha meningkatkan kerja sama dengan Israel, sekutu penting AS, terutama di bidang teknologi.
Tetapi China telah menyerukan perlawanan dari pemerintah Israel dan akademisi.
Insiden terbaru terjadi pada Rabu pekan lalu ketika Israel mengatakan akan meninjau keterlibatan perusahaan yang berbasis di Hong Kong.
Dalam pabrik desalinasi Sorek B senilai 1,5 miliar dolar AS, yang diharapkan menjadi yang terbesar dari jenisnya di dunia, tetapi akan dibangun di dekat pangkalan militer Palmachim.
Pada bulan Oktober Israel membentuk komite untuk meninjau investasi asing ke sektor-sektor sensitif.
Hal itu sebagian untuk mengatasi kekhawatiran AS tentang investasi Tiongkok dalam proyek-proyek yang dapat memiliki tujuan sipil dan militer.
Du Wei adalah duta besar kedua yang meninggal di pos luar negeri dalam sejarah diplomatik Republik Rakyat.
Xu Huang, duta besar untuk Peru, meninggal pada Maret 1981 karena sakit, tiga tahun setelah ia mengambil pekerjaan itu.
Adapun dalam kecamannya, Menlu Amerika Serikat Mike Pampeo berkunjung ke Israel sejak 13 Mei 2020, saat Du Wei melayangkan kritik pedasnya kepada Pompeo dan mengutuk "komentar tidak masuk akal" yang ia lontarkan. (*)