Follow Us

Usai Kritik Menlu AS Terkait Virus Corona, Duta Besar China untuk Israel Ditemukan Tewas di Rumahnya

Rifka Amalia - Senin, 18 Mei 2020 | 13:45
Duta Besar Tiongkok untuk Israel, Du Wei, ditemukan tewas di rumahnya di Tel Aviv pada hari Minggu (17/5/2020)
Handout via SCMP

Duta Besar Tiongkok untuk Israel, Du Wei, ditemukan tewas di rumahnya di Tel Aviv pada hari Minggu (17/5/2020)

Kedutaan juga mengkritik Pompeo karena memperingatkan Israel bahwa investasi dari China dapat menimbulkan risiko keamanan.

"Pada akhir 2018, investasi China di Israel hanya menyumbang 0,4 persen dari investasi China di seluruh dunia dan 3 persen dari aliran investasi asing ke Israel," kata kedutaan.

“Kami percaya bahwa teman-teman Yahudi kami tidak hanya mampu mengalahkan coronavirus tetapi juga 'virus politik', dan memilih tindakan yang paling sesuai dengan kepentingannya,” ungkapnya.

China telah berusaha meningkatkan kerja sama dengan Israel, sekutu penting AS, terutama di bidang teknologi.

Baca Juga: 3 Rekan Sesama ABK Kapal China Dilarung ke Laut Setelah Meninggal, ABK Asal Demak Buka Suara Kekejaman di Kapal: Mereka Panggil Kami Laowei yang Artinya Orang Rendahan

Tetapi China telah menyerukan perlawanan dari pemerintah Israel dan akademisi.

Insiden terbaru terjadi pada Rabu pekan lalu ketika Israel mengatakan akan meninjau keterlibatan perusahaan yang berbasis di Hong Kong.

Dalam pabrik desalinasi Sorek B senilai 1,5 miliar dolar AS, yang diharapkan menjadi yang terbesar dari jenisnya di dunia, tetapi akan dibangun di dekat pangkalan militer Palmachim.

Pada bulan Oktober Israel membentuk komite untuk meninjau investasi asing ke sektor-sektor sensitif.

Baca Juga: Nyaris Umumkan Vaksin Virus Corona Temuannya, Ilmuwan Ini malah Ditemukan Tewas, Netizen: Dibunuh Pemerintah yang Korup

Hal itu sebagian untuk mengatasi kekhawatiran AS tentang investasi Tiongkok dalam proyek-proyek yang dapat memiliki tujuan sipil dan militer.

Du Wei adalah duta besar kedua yang meninggal di pos luar negeri dalam sejarah diplomatik Republik Rakyat.

Source : BBC, South China Morning Post

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest