Wabah ini diperkirakan menyebabkan 30 juta manusia akan mengalami kelaparan massal di Afrika akibat kekurangan pangan yang dirusak oleh belalang.
Gelombang belalang kedua telah bergerak dan menimbulkan kekacauan antar negara,dampaknya lebih besar daripada Covid-19.
Baca Juga: Jatah Preman Hilang Karena Corona, Geng Yakuza Jepang Alih Profesi Jadi Penjual Masker
Wabah ini meningkatkan tekanan keuangan pada negara terdampak, untuk menunda alat medis dan menggantinya dengan impor pestisida dan alat pembasmi belalang.
Sementara pemberlaukan lockdown mengyebabkan, orang-orang terbatas untuk bergerak.
Artinya mereka tidak bisa berbuat lebih untuk mengatasi kawanan belalang yang menyebabkan ancaman penduduk Afrika ini.
Bantuan dari negara tetangga juga sulit masuk karena adanya pembatasan lockdown.
Baca Juga: Kabar Tak Menyenangkan, Jokowi Naikkan Iuran BPJS Walau di Tengah Pandemi Corona
Beberapa pakar internasional, telah menentang larangan perjalanan untuk memberantas wabah Locust-19 yang mewabah di Afrika.
Kondisi cuaca juga berkontribusi terhadap bencana, hujan lebat yang menyebabkan lingkungan sempuran untuk kawanan belalang.
Karena belalang padang pasir hanya bisa bertelur di tempat yang lembab.