Sosok.ID - Rocky Gerung, dalam unggahan di kanal YouTubenya menyebutkan, jalan politik Anies Baswedan berada di atas angin.
Itulah sebabnya ia dikritik oleh tiga menteri dalam kabinet Jokowi mengenai bansos Jakarta.
Menurut Rocky, kritikan yang lebih mirip dengan bully-an itu telah membuat Anies makin berkibar.
Seperti dikberitakan sebelumnya, tiga menteri dalam kabinet Indonesia Maju melayangkan sentilan untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Hal itu bermula dari rapat kabinet terbatas virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Tiga menteri yang mengkritik Anies Baswedan adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Kemudian Menteri Sosial Juliari Batubara, yang mana keduanya menyinggung soal data penerima bansos.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Pemprov DKI tak lagi memiliki anggaran untuk bansos di Jakarta.
Klarifikasi Anies Baswedan
Anies dalam sebuah acara yang ditayangkan TV One pada 9 Mei 2020 kemudian memberi klarifikasi.
Menurut mantan Menteri Pendidikan ini, memang benar bahwa ada sedikit kekeliruan terkait data bansos di DKI Jakarta, namun pihaknya telah memperbaiki kekurangan itu.
"Ada yang mengatakan pemberian bansos tidak tepat sasaran, perlu saya sampaikan disini, kita memberikan bansos kepada 1.194.000 kepala keluarga,” ungkap Anies, dikutip Sosok.ID, Rabu (13/5).
"Kemudian di dalam pelaksanaannya 98,4 % bantuan tepat sasaran. Ada 1,6 % yang tidak tepat sasaran. Dan saya sampaikan ini dari dua minggu yang lalu," tambahnya.
Sejak awal, pihak Pemprov DKI telah mengatakan kemungkinan adanya bansos yang keliru.
Sehingga pihaknya pun menyikapi hal tersebut dengan baik dan segera mengoreksinya.
"Ada 1,6 % yang tidak tepat dan itu harus dikoreksi. Jadi kami dari awal memang mengakui tidak 100% sempurna. Karena disiapkan dalam waktu yang cepat (terbatas) dengan mekanisme pengumpulan menggunakan data yang ada,” katanya.
Anies juga menyayangkan, mengapa hanya 1,6% kesalahan itu yang disorot.
Sedangkan 98,8% bantuan tepat sasaran yang notabene berskala cukup besar, justru diabaikan.
Kendati demikian Anies telah memperbaiki seluruh data untuk putaran bansos yang kedua.
Lihat selengkapnya:
Baca Juga: Agar Tahu Apa Itu Pendidikan, Anies Baswedan Minta Para Guru Baca Tulisan Pikiran Ki Hajar Dewantara
Kata Rocky Gerung
Melansir kanal YouTube Rockuy Gerung, Rabu (13/5), ia menyebut apa yang disampaikan para menteri justru terkesan sebagai bully-an, alih-alih kritikan.
"Saya kira Anies lagi menikmati bully-an itu karena dia lagi di atas angin," kata Rocky.
"Jadi orang di atas angin di-bully dia makin berkibar," lanjutnya.
Rocky mengatakan, membully Anies karena data bansos terkesan kurang tepat, karena Gubernur DKI Jakarta telah melakukannya dengan benar.
Ia pun memberi tahu cara yang lebih masuk akal untuk menjatuhkan Anies.
"Misal saya kasih tips untuk mereka yang mau membully Anies, persoalkan fasilitas rapid test yang dilakukan Anies supaya datanya lebih terukur, jadi jangan persoalkan tentang bansos," katanya.
"Kalo kita mau bilang DKI bikin proyeksi Juni mulai menurun, itu artinya Anies melakukan rapid test atau segala metode akademis untuk mengetahui lokasi persembunyian Covid di Jakarta," jelas Rocky.
Menurut Rocky, hal itu dapat digunakan untuk membully Anies.
Baca Juga: Anies Baswedan Curhat ke Media Asing Lantaran Frustasi Pada Keputusan Menkes Terawan
Terlebih sebuah daerah di Jakarta secara mengejutkan melaporkan kasus Covid-19 dalam jumlah besar.
"Kemarin saya baca, satu distrik di Kebon Kacang itu positif. Kan itu mesti langsung dinyatakan di dalam episentrum Jakarta ada super episentrum yaitu Kebon Kacang," ucap Rocky.
"Kalau itu orang akan debat scientific-nya, tapi kalau soal bansos Anies bisa lenggang panggung," imbuhnya.
Rocky menganggap kritik yang dilayangkan tiga menteri Jokowi hanya bagian dari kecemburuan saja.
"Ini kecemburuan aja sebetulnya, jadi mau menekan Anies hanya karena iri hati, bukan karena hatinya lega," ungkapnya.
Lihat selengkapnya dari menit awal:
(Rifka/Sosok.ID)