Sosok.ID - Momentum Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei lalu menjadi hari penting bagi dunia pendidikan Indonesia.
Ada ungkapan yang selama ini hambar di dunia pendidikan Indonesia seperti 'Jika tujuan bersekolah untuk mencerdaskan, kenapa pihak sekolah hanya mau menerima murid yang pandai?'
Karena dalam UUD 1945 juga termaktub kalimat 'Mencerdaskan Kehidupan Bangsa'
Kalau boleh berpendapat memang dunia pendidikan Indonesia sudah melenceng dari apa yang dimaksudkan oleh bapak pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada para pengajar untuk mewajibkan muridnya memanfaatkan momentum Hari Pendidikan Nasional dengan membaca buku tulisan pikiran karya Ki Hajar Dewantara.
Menurutnya isi buku Bapak Pendidikan Indonesia itu punya pikiran yang masih sangat relevan dengan kondisi pendidikan hari ini.
Terlebih tanggal 2 Mei adalah hari lahir pria bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, itu.
"Mumpung sebagian dari kita belajar dari rumah, bekerja dari rumah, saya ingin ajak semuanya membaca tulisan pikiran karya Ki Hajar Dewantoro. Jangan sampai kita memperingati hari kelahirannya tapi kita tidak membaca," ungkap Anies dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional secara virtual yang diunggah kanal Youtube Pemprov DKI, Senin (4/5/2020).
"Wajibkan semua membaca, sehingga mengetahui apa yang seharusnya ada di dalam pendidikan kita. Diksi yang digunakan masih diksi lama, tapi pikiran yang terpancar adalah pikiran-pikiran baru yang masih relevan sampai dengan hari ini," imbuhnya.
Dalam tulisan hasil tuang pikiran Ki Hajar Dewantara itu, memunculkan perspektif atau sudut pandang di tahun 1920 - 1930.