Dalam kondisi kesetanan, keluarga itu menikahkan anak gadisnya dengan Irfandi.
Baca Juga: Seorang Pemuda Pungut Kantong Plastik Berisi Uang Rp 2,2 Miliar, Usai Itu Nasib Mujur Menimpanya
Namun beberapa kali Irfandi salah mengucapkan kata yang diinginkan oleh pelaku, sehingga Ros harus dihukum dengan ditebas parang di bagian punggung.
Tebasan parang akan terus mendarat di punggung Ros jika Irfandi salah ucap.
Aksi penyiksaan itu di akhiri Rahman dan Anto.
Oleh keduanya leher Rosmini digorok di hadapan anggota keluarga yang lain.
Baca Juga: Bikin Jantungan, Saking Terlalu Banyaknya Koruptor Ini Menembok Rumahnya dengan Bergepok Uang
Wawan mengatakan, Rahman adalah penguasa di rumah Darwis.
Menurutnya, tak ada yang berani melawan kehendak Rahman, termasuk ketika ia memutuskan untuk mengeksekusi adiknya.
"Penguasanya adalah Rahman, anak pertama. Keluarga lain takut sama dia, termasuk ayahnya sendiri. Jadi, dia (Rahman) yang membuat keputusan untuk mengeksekusi (korban)," ujar Wawan.
Akibat penyiksaan itu, sekujur tubuh jasad Ros dipenuhi luka bacok dan lebam.