Follow Us

Pakar Nilai Jokowi Mulai Kesal dengan Bawahannya Karena Merasa Dibohongi Terkait Pandemi Corona

Seto Ajinugroho - Senin, 11 Mei 2020 | 13:13
Pakar Nilai Jokowi Mulai Kesal dengan Bawahannya Karena Merasa Dibohongi Terkait Pandemi Corona
Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

Pakar Nilai Jokowi Mulai Kesal dengan Bawahannya Karena Merasa Dibohongi Terkait Pandemi Corona

Hal ini disampaikan Effendi dalam acara "Sapa Indonesia Malam" yang tayang pada 8 Mei 2020.

"Ini begitu mengejutkan ya kalau kita dengar pernyataan dari presiden, ini sekarang bukan kebijakan, tapi sudah arahan dan perintah ini untuk jajaran, apa maksudnya Bang Ege?" tanya presenter acara tersebut, dikutip Sosok.ID, dilansir dari YouTube Apa Kabar Indonesia, Minggu (10/5).

Istri Wali Kota Tanjungpinang menyaksikan pemakaman suaminya yang meninggal akibat Covid-19
dok. Albert Inilah via Kompas.com

Istri Wali Kota Tanjungpinang menyaksikan pemakaman suaminya yang meninggal akibat Covid-19

Ege alias Effendi kemudian menyoroti tiga hal terkait titah Presiden Jokowi.

"Yang pertama saya mau bilang, kita semua pasti sependapat mendukung Pak Presiden dan Ketua Gugus Tugas, kalau bisa cepetlah Covid-19 ini selesai," kata Effendi.

"Terima kasih untuk apa yang sudah dilakukan. Tapi dari apa yang diucapkan tadi, kesan utama yang saya tangkap adalah dia (Presiden Jokowi) mulai kesel," jelasnya.

Menurut Effendi, ada kalanya sebagai presiden yang mengemban tugas begitu berat, Jokowi boleh jadi sesekali merenungkan kondisi negara.

"Iya dong, dia (Jokowi) mulai kesel juga. Dan barangkali kan dia bagaimanapun pada suatu saat sebagai presiden yang duduk seorang diri kan," ucap Effendi.

"Menterinya nggak ada, penasehetnya nggak ada, yang datang ke tv-tv itu juga nggak ada, dia langsung mulai lihat-lihat, 'ini sebenarnya gimana sih', anda coba bayangkan loh (Presiden merenung)" tambahnya.

Baca Juga: Tak Lagi Jadi Bulan-bulanan Tahanan Lain, Ferdian Paleka Dipindahkan ke Sel Lain untuk Sementara, Setelah Kena Plonco di Hari Pertama Masuk Bui

"Bahwa ada saatnya ketika dia seorang diri, menteri-menterinya sudah enggak ada penasehatnya pada pergi, terus yang biasa jubir-jubir di tv itu enggak ada, lama-lama dia duduk sendiri juga,

"Dia mikir-mikir 'Ini pada bener enggak sih yang disampaikan', lalu dia mulai bertanya nih, 'apa sih yang sebenarnya terjadi'," jelasnya.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest