Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

100 Rudal Antarbenua Siap Libas AS Tiba-tiba, Tiongkok: Kami Cinta Damai, tapi Jangan Berpikir Nuklir Ini Tak Bisa Meledak

Rifka Amalia - Senin, 11 Mei 2020 | 18:35
B-52 Stratofortress, pembom nuklir AU AS
Defencenews

B-52 Stratofortress, pembom nuklir AU AS

Namun, peningkatan militer Beijing di kawasan Asia-Pasifik telah membuat khawatir para sekutu dan pembuat kebijakan AS.

Presiden Donald Trump telah berusaha membujuk China bergabung dengan Amerika Serikat dan Rusia dalam pembicaraan mengenai perjanjian pengendalian senjata pengganti perjanjian New START 2010 antara Washington dan Moskow yang akan berakhir Februari mendatang.

China selama ini menolak proposal Trump tersebut dengan alasan bahwa kekuatan nuklirnya yang lebih kecil bersifat defensif dan tidak menimbulkan ancaman.

"Sikap China yang terus diam menciptakan ketidakpastian tentang niat mereka dan menimbulkan kepentingan untuk membuat fokus baru pada pencegahan dan kesiapan militer bagi Amerika Serikat," kata seorang pejabat pemerintah.

Baca Juga: Siap Sambut Api Peperangan, AS Terbangkan Pesawat Pembom Nuklir di Laut Pasifik Selatan untuk Tantang China

New START mempertahankan satu-satunya batasan yang tersisa pada pengerahan nuklir AS dan Rusia.

Beberapa ahli dan anggota parlemen menyebut proposal Trump untuk memasukkan Beijing dalam perjanjian baru sebagai strategi "pil racun" dengan tujuan untuk membunuh START Baru dan mengakhiri pembatasan pada pengerahan nuklir AS.

New START melarang AS dan Rusia mengerahkan lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir, jumlah terendah dalam beberapa dasawarsa terakhir ini.

Perjanjian itu juga membatasi rudal berbasis darat dan kapal selam serta perangkat bom yang mengirimnya.

Baca Juga: Sebelum Incar Rafale, Indonesia Juga Pernah Hampir Beli Jet Tempur Buatan Prancis Lainnya dengan Kemampuan Melakukan Serangan Nuklir

Perjanjian tersebut dapat diperpanjang hingga lima tahun jika kedua belah pihak setuju.

Moskow telah menawarkan untuk segera memperpanjang perjanjian itu tapi Washington belum memutuskan.

Source :GridHot.ID

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x