Saat diamankan ke kantor polisi, Dai dan putrinya sempat mengelak jika mereka bekerja sama menyerang Yang.
Dai bahkan sempat berkata bahwa ia hanya ingin membantu Yang yang terjadi ke lantai.
"Saya coba membangunkannya tetapi tidak bisa, jadi saya melepasnya," kata Dai di sebuah stasiun TV lokal, mengulang jawabannya untuk polisi.
Namun setelah didesak dan dipertontonkan rekaman CCTV, Dai dan putrinya akhirnya mengakui serangan mereka.
Lantaran kedua belah pihak tidak menemukan kesepakatan damai, pihak kepolisian pun akhirnya turun tangan menyelesaikan kasus ini.
Diketahui, berita ini muncul setelah banyak wanita di China berusia 20 hingga 30 tahun mengalami diskriminasi dari lingkungan.
Diskriminasi ini terjadi lantaran mayoritas dari mereka masih menyendiri dan belum berniat untuk menikah.
Mengutip Kompas.com, istrilah 'wanita sisa' pun mulai bermunculan di publik.
Istilah berkonotasi buruk ini muncul di di China setelah pemerintah Komunis memerintahkan All-China Women's Federation menggunakan istilah yang merendahkan di beberapa artikel
Istilah yang merendahkan itu memancing kemarahan besar di antara jutaan perempuan muda China yang berpendidikan dan ambisius.