Follow Us

3 Anggota Keluarga Ini Sampai Menangis Gegara Diseret Paksa Anggota TNI-Polri Lantaran Ogah Dibawa ke RS: Kami Sehat, Mati Itu Takdir Tuhan

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 02 Mei 2020 | 20:00
3 Anggota Keluarga Ini Sampai Menangis Gegara Diseret Paksa Anggota TNI-Polri Lantaran Ogah Dibawa ke RS:  Kami Sehat, Mati Itu Takdir Tuhan
Kolase (DOKUMEN POLSEK KARANGRAYUNG)

3 Anggota Keluarga Ini Sampai Menangis Gegara Diseret Paksa Anggota TNI-Polri Lantaran Ogah Dibawa ke RS: Kami Sehat, Mati Itu Takdir Tuhan

Sosok.ID - Dunia maya sempat dihebohkan dengan kabar satu keluarga yang menolak dievakuasi petugas medis ke rumah sakit lantarna diduga tertular virus corona.

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah desa di Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (30/4/2020).

Bahkan lantaran menolak dijemput petugas medis dari rumah sakit untuk dirawat, petugas TNI-Polri pun harus turun tangan.

Awalnya yang tertular pertama kali adalah kepala keluarga yang berusia 43 tahun di rumah tersebut.

Baca Juga: Dunia Kena Prank, Kim Jong Un Ternyata Nggak Jadi Mati

Lantaran selepas menjadi buruh bangunan di Jakarta, atau selepas pulang merantau di Jakarta.

Sekembalinya dari Ibu Kota, ayah dua anak itu langsung diperiksa petugas kesehatan dan dinyatakan positif covid-19 pada Rabu (15/4/2020).

Karena telah berinteraksi dengan anggota keluarga lain sepulangnya dari Jakarta, ketiga anggota keluarga baik ibu, dan dua anaknya pun langsung dilakukan rapid test oleh petugas.

Pada tes pertama, ketiganya menunjukkan hasil negatif, namun pada tes yang kedua menunjukkan reaktif setelah menjalani rapid test tersebut.

Baca Juga: Sopir Kuli Kayu Semena-mena Tampar Petugas Perempuan di SPBU, Korban sempat Lapor Polisi tapi Dicabut: Kasihan, Pelaku Urus Anak 5 Tahun Sendirian

Kapolsek Karangrayung, AKP Lamsir (APD merah) dan seorang anggota TNI jemput paksa satu keluarga reaktif rapid test di Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (30/4/2020) siang.
(DOKUMEN POLSEK KARANGRAYUNG)

Kapolsek Karangrayung, AKP Lamsir (APD merah) dan seorang anggota TNI jemput paksa satu keluarga reaktif rapid test di Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (30/4/2020) siang.

Ibu dan dua anak tersebut tinggal serumah dan berstatus pasien dalam pengawasan ( PDP).

Mereka adalah ibu rumah tangga berusia 39 tahun, anak perempuan berusia 23 tahun, dan anak laki-laki berusia 11 tahun.

"Awal mulanya hasilnya non reaktif dan kami minta Isolasi mandiri. Namun hasil rapid test yang kedua, ketiganya reaktif dan harus kami rawat ke RSUD Getas Pendowo,. Ketiganya akan kami swab juga," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo.

Video penjemputan ketiga warga Grobogan tersebut sempat menghebohkan sosial media.

Baca Juga: Buang Jauh-jauh Gengsinya Sebagai Pilot Demi Sesuap Nasi, Sopir Pesawat Terbang Ini Rela Banting Setir Jadi Kurir Makanan Usai Dirumahkan Gegara Wabah Virus Corona

Lantaran terlihat jelas sang ibu menolak hingga harus diseret paksa oleh dua orang anggota TNI dan Polri.

Melansir dari Kompas.com, salah satu anggota polisi yang ikut memaksa ibu rumah tangga untuk masuk ke mobil ambulans itupun membenarkan kejadian tersebut.

Kapolsek Karangrayung, AKP Lamsir bersama rekannya yang merupakan anggota TNI memaksa keluarga tersebut untuk masuk mobil ambulans.

"Kami sehat, tidak mau dibawa ke rumah sakit. Mati itu takdir Tuhan," kata seorang reaktif rapid test saat menolak untuk dirawat di ruang isolasi RSUD Getas Pendowo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Baca Juga: RANS Entertainment Bukan Tandingan, Konten Baim Wong Toreh Prestasi Internasional hingga Tuai Pujian CEO YouTube Global, Ada Apa ya?

Kapolsek Karangrayung, AKP Lamsir (APD merah) dan seorang anggota TNI jemput paksa satu keluarga reaktif rapid test di Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (30/4/2020) siang
(DOKUMEN POLSEK KARANGRAYUNG)

Kapolsek Karangrayung, AKP Lamsir (APD merah) dan seorang anggota TNI jemput paksa satu keluarga reaktif rapid test di Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (30/4/2020) siang

Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat Kapolsek Karangrayung, AKP Lamsir bersama seorang anggota TNI mengenakan APD lengkap terpaksa turun langsung memberikan pemahaman kepada ketiga orang tersebut.

Mereka pun sempat berdebat di ruang tamu rumah. Ketiga orang penghuni rumah yang mengenakan masker itu pun terlihat "ngeyel" tak sudi jika harus dirawat intensif di ruang isolasi.

"Jadi, kalau imunnya tidak sehat kalian tertular. Kalian tahu tidak," tegas Lamsir, di hadapan ketiga orang tersebut.

Ketiganya tetap kekeh tak mau dibawa ke rumah sakit untuk dirawat intensif yang membuat anggota polisi itupun sempat meradang.

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng Kepala, Ogah Patuhi Fatwa Shalat di Rumah karena Corona, Takmir Ancam Bakal Robohkan Masjid di Banyumas, Usai Viral Pelaku Minta Maaf: Saya Hanya Berekspresi

Akhirnya, ketiganya itupun langsung diangkut paksa oleh Lamsir dan rekannya yang merupakan anggota TNI itu menuju mobil ambulans.

Dalam video itu, seorang di antaranya terlihat ngotot tak mau diangkut ke ambulans.

Ia terus saja bertahan berteriak menangis saat digandeng kedua aparat penegak hukum tersebut.

Meski alot, ketiga orang tersebut akhirnya berhasil dibawa masuk ke ambulans.

Baca Juga: Sosok Zhang Jixian, Dokter Pelapor Pertama Penemuan Covid-19 pada Pemerintah China, Ternyata Pasiennya Satu 1 Keluarga: Saya Cukup Yakin Pada Saat Itu

"Orang kok susah dibilangin," tegas Lamsir dalam video itu, sembari menariknya masuk ke dalam ambulans.

Lamsir menuturkan, kegiatan penjemputan itu terjadi pada Kamis (30/4/2020) siang.

Baca Juga: Penderitaannya Jadi Bahan Tertawaan, Karma Oknum Penimbun Masker, Stres Berat Karena Rugi Besar

"Kami membantu tim medis karena mereka menolak dibawa. Kami pun turun tangan dan masih ngeyel. Mau tak mau kami tetap bawa masuk ke ambulans demi kebaikan bersama," terang Lamsir. (*)

Source : Kompas.com, Instagram, Twitter

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest