Follow Us

Ilmuwan Perancis Sebut 80 Persen Perokok Lebih Rendah Tertular Covid-19, Nikotin Bisa Basmi Virus Corona? Ini Penjelasannya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 29 April 2020 | 09:35
(Ilustrasi) Ilmuwan Perancis Sebut 80 Persen Perokok Lebih Rendah Tertular Covid-19, Nikotin Bisa Basmi Virus Corona? Ini Penjelasannya!
Freepik

(Ilustrasi) Ilmuwan Perancis Sebut 80 Persen Perokok Lebih Rendah Tertular Covid-19, Nikotin Bisa Basmi Virus Corona? Ini Penjelasannya!

Informasi saja, reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar.

"Anda memiliki virus yang tiba di reseptor, dan nikotin menghalangi itu, dan mereka berpisah," kata Jean-Pierre Changeux, profesor emeritus neuroscience di institut Pasteur Prancis, menggambarkan proses hipotetis.

Baca Juga: Tajir Tak Ketulungan dari Lahir, Reino Barack Diam-diam Punya Rumah Mewah dengan Harga Selangit, Saking Megahnya Tamu Sampai Butuh 1 Menit Jalan Kaki Cuma untuk ke Toilet!

Dia ikut menulis penelitian dengan Zahir Amoura, seorang profesor di Rumah Sakit Universitas Pitie-Salpetriere Paris, dan mereka berdua melakukan uji coba.

Amoura mengatakan, bagian terpenting dari uji coba itu bisa menjadi pengujian pada kelompok sampel 1.500 profesional kesehatan.

Mereka akan dinilai untuk melihat apakah mereka terkena virus, dan apakah mereka yang memakai patch nikotin lebih tahan daripada rekan mereka yang memakai patch plasebo.

Baca Juga: Ironis! 4 Wanita Lesbi dengan Biadabnya Bunuh Sopir Grab gegara Tak Punya Ongkos Bayar Perjalanan, Pelaku Utama Pembunuhan Masih Dibawah Umur

"Itu bisa memberi kita cara untuk mengurangi penyebaran virus," kata Amoura.

Pengujian serupa akan dilakukan pada 400 orang yang telah dirawat di rumah sakit dengan gejala virus corona, untuk memahami apakah nikotin mengubah perkembangan penyakit.

Baca Juga: Digelandang ke Mabes Polri 9 Tahun Lalu, Ariel Noah Senyum-senyum saat Tonton Video Panasnya Sendiri dengan Cut Tari: Itu Bukan Saya

Uji coba ini akan dimulai sekitar tiga minggu.

Para peneliti mengatakan mereka akan berhati-hati untuk memastikan penelitian mereka tidak mendorong orang untuk merokok, mengingat efeknya yang berbahaya pada kesehatan manusia. "Itu akan menjadi bencana besar," kata Changeux.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest