"Sebelum ke Pangalengan menjemput rekannya saudari AS alias Riska (20) di Jonggol Bogor, tujuan ke Pangalengan, kata Hendra.
Ketiga pelaku kemudian menjemput KS alias Risma.
Hendra mengungkapkan bahwa ke empat wanita itu adalah pasangan LGBT, yakni Iki dengan Sela, dan Riska dengan Risma.
Untuk biaya perjalanan, mulanya mereka sepakat bakal membayar Rp 1,7 juta.
Namun karena tidak punya cukup uang, mereka mulai merencanakan pembunuhan.
"Karena tidak punya uang kemudian sodara Iki dan Risma sepakat untuk menghabisi korban dengan cara menggunakan kunci inggris yang ada di mobil tersebut," jelas Hendra.
Dalam upaya pembunuhan tersebut, Risma dan Iki berperan sebagai pelaku utama pembunuhan.
Risma ditugaskan untuk membekap dan mencekik korban, sementara Iki memukuli kepala korban dengan kunci Inggris.
"Korban dipukul kepalanya kemudian sedikit goyang, kemudian dipukul lagi sebanyak 8 kali dan akhirnya meninggal," katanya.