Baca Juga: Setelah AS Kini Rusia Serang Pemerintah China dan Sebut Virus Corona Sengaja Dibuat Oleh Manusia
Seorang insinyur dan ahli kesehatan industri asal Amerika, Philip Drinker menemukan alat bantu pernapasan tersebut yang lebih dikenal sebagai iron lungs atau paru-paru besi.
Melansir The Lancet, Kamis (23/4/2020), alat ini ditemukan di tengah epidemi polio tahun 1930-an dan 1940-an.
Di masa itu, wabah polio sangat parah dan mampu menyulap bangsal rumah sakit dipenuhi deretan anak-anak yang terbungkus alat pernapasan ini.
Saat menempuh studi di Harvard University, Drinker mulai bekerja di sebuah perusahaan industri.
Penemuan alat bantu pernapasan ditemukannya saat sebuah ide muncul ketika mengamati rekannya yang menggunakan sebuah alat respirasi pada seekor kucing.
Berbagai percobaan alat respirasi pada hewan yang dilakukan bersama Louis Shaw, rekannya.
Akhirnya, Drinker menyimpulkan metode ventilasi buatan ini juga dapat diterapkan pada manusia.
Pada saat itu, sebuah perusahaan gas di New York mendanai penelitian ventilasi buatan tersebut untuk membantu orang-orang yang mengalami sesak napas karena gas alam.
Penemuannya terus berkembang, hingga sebuah rumah sakit di Boston memanggil Drinker untuk merancang ruang khusus untuk bayi prematur.
Namun, saat berada di rumah sakit itu, Drinker melihat anak-anak sekarat, akibat polio.