Pada dasarnya, Anda memiliki mesin, itu bernafas untuk Anda", komentar Profesor Howard Markel dari Pusat Sejarah Kedokteran, University of Michigan.
Alat bantu pernapasan medis
Ventilator menggantikan respirator selama tahun 1950-an.
Mereka menggunakan tekanan positif, yang berarti mereka memompa udara ke paru-paru melalui masker wajah atau tabung di tenggorokan.
Seperti dilansir dari Science Museum, ventilator juga dikembangkan selama Perang Dunia Kedua.
Alat bantu pernapasan ini digunakan untuk memasok oksigen ke pilot pesawat tempur yang terbang di ketinggian.
Ventilator menjadi alat penting dalam pembedahan, serta perawatan medis intensif. Pada tahun 1949, insinyur Amerika, John Haven Emerson mengembangkan ventilator anestesi.
Alat ini dibuat untuk mengatur pernapasan pasien dan membuat operasi menjadi lebih mudah dilakukan.
Teknologi ventilator terus berkembang semakin canggih untuk membantu pasien dengan gangguan pernapasan akut maupun untuk perawatan medis lainnya.
Kini, ventilator atau alat bantu pernapasan menjadi alat yang sangat dibutuhkan bagi pasien Covid-19 yang mengalami kegagalan organ pernapasan akibat infeksi virus corona baru, SARS-CoV-2. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan yang Mengubah Dunia: Sebelum Corona, Ventilator Selamatkan Pasien Polio"