Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gunakan APD Lengkap Petugas Naik Perahu Karet Seberangi Sungai Demi Antarkan Jenazah Covid-19, Sampai Viral di Medsos!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 20 April 2020 | 09:35
(ilustrasi) Gunakan APD Lengkap Petugas Naik Perahu Karet Seberangi Sungai Demi Antarkan Jenazah Covid-19, Sampai Viral di Medsos!
Dokumentasi istimewa via Surya.co.id

(ilustrasi) Gunakan APD Lengkap Petugas Naik Perahu Karet Seberangi Sungai Demi Antarkan Jenazah Covid-19, Sampai Viral di Medsos!

Sosok.ID - Mengantar jenazah bukanlah pekerjaan yang ringan untuk saat seperti sekarang ini.

Apalagi dengan adanya pandemi dari virus corona ini membuat banyak orang mulai ketakutan apabila ada orang yang meninggal dunia.

Hal itupun membuat petugas medis apa lagi petugas pemakaman menjadi sorotan.

Sebab ketakutan masyarakat akan adanya orang meninggal dan dikuburkan dengan prosedur seperti jenazah pasien covid-19 menjadi momok bagi petugas medis maupun petugas pemakaman.

Baca Juga: Ikutan Sedih Dengar Tangisan Putra si Tukang Cilok, Ashanty Langsung Terjunkan Bala Bantuan, Sempat Panik saat Tahu Rumah Pedagang Cilik Itu Hangus Dilahap Api

Di Kota Padang, Sumatera Barat baru-baru ini viral di media sosial perjuangan dari petugas pemakaman dalam mengantar jenazah covid-19 ke peristirahatan terakhirnya.

Dalam sebuah foto yang beredar memperlihatkan perjuangan petugas medis yang harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan susuri sungai.

Hal itu hanya demi bisa memakamkan jenazah pasien covid-19 sesuai prosedur dan dengan layak.

Sejumlah petugas dengan APD lengkap terlihat membawa peti mati saat menyebrangi sungai.

Baca Juga: Tak Hanya Corona, di Lab Wuhan Ternyata Ada Ribuan Virus Mematikan

Petugas mengantarkan jenazah ke pemakaman tersebut menggunakan perahu karet.

Melansir dari Kompas.com, salah satu petugas oemakaman jenazah covid-19 Kota Padang, Dedy Darmady (35) membenarkan foto yang beredar tersebut.

Dedy pun mengungkapkan kejadian tersebut terjadi pada hari Jumat (17/4/2020) yang lalu.

Ia menceritakan, saat itu dirinya dengan ketujuh rekannya berusaha mengantar jenazah covid-19 asal Padang.

Baca Juga: Tak Kapok Berumah Tangga di Usia Injak Setengah Abad, Juragan Minyak Ini Minta Anak-anaknya Adakan Audisi untuk Calon Ibu Tiri, Padahal Sudah 5 Kali Gagal Kawin-Cerai

Namun, pihak keluarga korban meminta agar jenazah dibawa ke pemakaman keluarga di Koto Baru, Kabupaten Solok.

"Kebetulan keluarga korban meminta dimakamkan di kampung halamannya. Kita memiliki kewajiban untuk mengantarkannya," kata Dedy yang dihubungi Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

Padahal jarak dari Kota Padang ke tempat pemakaman yang dituju sekitar 53 kilometer.

Atau kurang lebih membutuhkan waktu sekitar dua jam dari kota Padang untuk dapat sampai ke tempat pemakaman yang dimaksud.

Baca Juga: Diam-diam Ikat Janji Suci dengan Pria Bule, Artis Cantik Ini Ternyata Dinikahi oleh Aktor Hollywood, Berikut Profil Suaminya

Petugas pengantar jenazah Covid-19 Kota Padang mengantarkan jenazah menyeberangi sungai ke pemakaman, Jumat (17/4/2020) lalu
(Dok: DLH Padang)

Petugas pengantar jenazah Covid-19 Kota Padang mengantarkan jenazah menyeberangi sungai ke pemakaman, Jumat (17/4/2020) lalu

Sebenarnya hal seperti ini sudah biasa menurut Dedy semenjak dirinya menjadi pengantar jenazah.

Namun yang menjadi pembeda adalah jenazah yang diantarkan ini adalah korban dari virus corona dan dirinya serta rekan-rekannya harus menggunakan APD lengkap.

Lantaran risiko pekerjaan yang dijalani oleh Dedy ini membuat istrinya sempat syok.

Hal tersebut karena tugas dan pekerjaan yang diemban suaminya itu sangat berisiko tinggi tertular virus dari jenazah.

Baca Juga: Hamil Anak Ketiga Wajahnya Tetiba Berubah Bengkak dengan Kulit Keriput Bak Nenek-nenek, Wanita Ini Nyaris Tak Berani Keluar Rumah, sang Suami Malah Berikan Reaksi Tak Terduga

Namun dengan penjelasan yang diberikan oleh Dedy kepada istrinya, akhirnya sang istri mengerti.

"Tiba di rumah diceritakan ke istri, istri sempat syok. Namun setelah diberi penjelasan, istri akhirnya memakluminya," jelas Dedy yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang.

Meski pekerjaan yang diemban sangat rentan dan berpotensi terluar, namun ia mengaku selalu disiplin dalam menjalankan prosedur dan SOP yang telah ditentukan oleh tim medis.

Usai melakukan pemakaman jenazah itu, ia selalu membakar APD yang dikenakan.

Baca Juga: Padahal Jenazah Pasien Covid-19 Wajib Dikuburkan Maksimal 4 Jam, tapi Wanita Ini Terpaksa Awetkan Mayat Suami dengan Es Batu setelah Ditelantarkan Petugas Medis

Termasuk mandi sebelum pulang ke rumah.

"Ini saya lakukan sebagai antisipasi agar tidak tertular. Saya selalu berdoa agar diberi kesehatan," kata Dedy.(*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x