Sosok.ID - Entah apa yang ada di pikiran para awak dari 11 kapal militer milik Garda Revolusi Iran (IRGCN) saat mereka dengan berani mengepung iring-iringan Armada US Navy Amerika Serikat (AS).
Mengutip popularmechanics.com, Sabtu (18/4/2020) pada Rabu 15 April 2020 lalu 6 kapal perang AS dikepung 11 kapal militer Iran.
Keenam kapal perang US Navy itu adalah USS Lewis B.Puller, USS Paul Hamilton,USS Firebolt, USS Sirocco, USCGC Wrangell dan USCGC Maui.
Keenam kapal AS itu sejatinya sedang melakukan patroli di laut Arab.
Sembari mengepung terlihat awak kapal militer Iran bersiap menembak dengan senapan mesin digeladak kapal masing-masing.
Seharusnya mereka tahu jika yang mereka kepung ada kapal perang Destroyer Arleigh Burke class USS Paul Hamilton yang ditasbihkan sebagai kapal kombatan untuk menyerbu sebuah negara.
Ditambah ada USS Firebolt dan USS Sirocco yang merupakan kapal patroli lepas pantai.
Yang lebih mencengangkan lagi, 11 kapal militer Iran tersebut berani mencegat di perairan internasional dimana jika terjadi baku tembak antar kedua pihak maka sah-sah saja dan tidak ada yang akan bertanggung jawab.
Menanggapi insiden ini, US Navy mengatakan jika para awak keenam kapalnya sudah melakukan kontak radio dengan pihak pengepung.
Harapannya agar tidak terjadi kesalapahaman dan menghindari hal yang tak diinginkan.
Serta Armada AS sudah membunyikan klakson agar ke-11 kapal militer Iran menyingkir.
US Navy menyebut tindakan itu "berbahaya dan tidak profesional."
"Kapal-kapal IRGCN berulang kali melintasi haluan dan buritan kapal-kapal AS pada jarak yang sangat dekat dan kecepatan tinggi."
Termasuk dengan titik pendekatan (BPA) terdekat 50 yard dan dalam berjarak 10 meter dari haluan USCGC Maui," ujar pernyataan resmi dari US Navy.
Saking panasnya kejadian itu, dua unit helikopter AH-64E Angkatan Darat AS yang berada di dek USS Lewis B.Puller mengudara untuk mendukung operasi Air Support jika diperlukan.
Menanggapi hal ini Menlu Iran Javad Zarif bercuit di akun Twitternya @JZarif dimana ia mengatakan armada AS sedang tersesat tak tahu arah saat itu.
"Angkatan Laut AS tampaknya tidak dapat menemukan jalannya di sekitar perairan kita. Mungkin karena belum tahu namanya: Teluk Persia, seperti yang disebut 2.000 tahun lebih dulu ada sebelum AS lahir."
"Atau mungkin mereka tidak tahu apa yang dilakukannya di halaman belakang negara kami, 7.000 mil dari rumah para awak kapal AS," cuit Zarif.
Lantas apa jadinya jika di perairan internasional itu terjadi baku tembak antar kedua pihak?
Popular Mechanics menyebut ke 11 kapal militer Iran tersebut nasibnya bakal seperti tayangan 'iklan televisi' dimana dengan mudah mereka akan dibabat oleh USS Paul Hamilton.
Rasanya pantas berasumsi seperti itu pasalnya USS Paul Hamilton dibekali Close In Weapon System (CIWS) Phalanx yang bisa memberondongkan 3000 peluru dalam satu menit!
Itu belum termasuk penggunaan senjata lainnya macam Naval Gun 127 mm di haluan kapal.
Sedangkan kesebelas kapal Iran hanya dibekali dengan senapan mesin kaliber 12,7 mm yang sama sekali bukan tandingan bagi CIWS Phalanx.
Ditambah adanya dua unit helikopter Apache AH-64E yang sebenarnya hanya dengan adanya mereka saja sudah cukup melawan 11 kapal militer Iran. (Seto Aji/Sosok.ID)