Follow Us

Kabar Gembira, AS Sukses Besar Dalam Uji Coba Obat Antivirus Corona Pada 125 Pasien Covid-19: Sebagian Besar Pasien Sudah Keluar, Kami Hanya Kehilangan 2 Pasien

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 18 April 2020 | 11:45
(ilustrasi vaksin) Kabar Gembira, AS Sukses Besar Dalam Uji Coba Obat Antivirus Corona Pada 125 Pasien Covid-19: Sebagian Besar Pasien Sudah Keluar, Kami Hanya Kehilangan 2 Pasien
ABCNews

(ilustrasi vaksin) Kabar Gembira, AS Sukses Besar Dalam Uji Coba Obat Antivirus Corona Pada 125 Pasien Covid-19: Sebagian Besar Pasien Sudah Keluar, Kami Hanya Kehilangan 2 Pasien

Baca Juga: Beli 2 Mobil Sekaligus Gegara Sering Ketilang Aturan Ganjil Genap, Artis Ini Kehabisan Uang Hingga Harus Utang ke Raffi Ahmad, Nagita Slavina Sempat Sewot!

Diskusi direkam dan STAT News memperoleh salinan videonya, hasil-hasilnya hanya menunjukkan potret efektivitas remdesivir.

Uji coba yang sama sedang dijalankan secara bersamaan di institusi lain, dan tidak mungkin untuk menentukan hasil studi lengkap dengan pasti.

Namun, tidak ada data klinis lain dari studi Gilead yang dirilis hingga saat ini. Bulan lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menggembar-gemborkan potensi remdesivir seperti yang dia miliki untuk banyak perawatan yang masih belum terbukti, dan mengatakan bahwa "tampaknya (pengobatan dengan remdesivir) memiliki hasil yang sangat baik."

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, pihak Gilead mengatakan: "Apa yang bisa kita katakan pada tahap ini adalah bahwa kita menantikan data dari studi yang sedang berlangsung (untuk) tersedia."

Pihak Gilead mengatakan bahwa mereka mengharapkan hasil untuk pengujian yang melibatkan kasus parah pada bulan April.

Baca Juga: Jengah Terus-terusan Dikucilkan Warga Gegara Bertetangga dengan Wanita yang Meninggal Dunia Setelah Dinyatakan Positif Corona, Satu Keluarga Ini Pilih Ngungsi ke Hutan : Karena Kita Tidak Tau Mau Kemana

Mullane mengatakan selama presentasinya bahwa data untuk 400 pasien pertama dalam penelitian ini akan "dikunci" oleh Gilead pada Kamis, yang berarti bahwa hasilnya bisa datang kapan saja.

Mullane, yang didorong oleh data Universitas Chicago, menjelaskan keraguannya sendiri tentang banyaknya kesimpulan.

"Itu selalu sulit," katanya, karena percobaan yang berat tidak menyertakan plasebo untuk perbandingan.

Plasebo merupakan pil, obat, atau prosedur yang tidak berbahaya yang lebih banyak diresepkan untuk manfaat psikologis pasien daripada efek fisiologisnya.

"Tapi tentu saja ketika kita memulai obat, kita melihat kurva demam turun," kata Mullane.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest