Infeksi akut menyebabkan Shahjahan harus menggunakan ventilator selama hampir dua minggu lamanya.
Lalu pada Selasa (7/4) malam, ia diminta keluar dari rumah sakit umum Lok Nayak di New Delhi.
Mengutip AFP via Kompas.com, ia lantas meninggal dunia di rumah keluarganya di Delhi.
"Pihak berwenang membiarkannya mati. Bahkan ketika mereka merujuk kami ke rumah sakit lain, mereka tidak menyediakan ambulans," kata Mohammad Khalid, kerabat Shahjahan, dikutip dari AFP via Kompas.com.
Tak hanya India, banyak negara di dunia yang kekurangan fasilitas medis sejak pandemi ini merebak di 215 negara.
Hal ini menyebabkan pasien-pasien lain yang juga ingin hidup, kehilangan perawatan vital.
India kini menempatkan lusinan pasien kronis di tenda-tenda darurat yang didirikan di luar lembaga medis nasional India, oleh pemerintah Delhi.
Pasien kanker dan penyakit kronis lainnya bahkan terpaksa berlindung dengan tenda kanvas di jalur pejalan kaki kereta bawah tanah yang kotor.
Ini adalah akibat dari ditutupnya departemen rawat jalan di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS).
Meski beberapa bantuan beberapa makanan dan obat-obatan telah diguyurkan, namun itu tak mencukupi kebutuhan para pasien.