Menurut Johns Hopkins University, jumlah tersebut termasuk kecil bagi negara yang memiliki penduduk mencapai 1,3 Miliar tersebut.
Walau kini rumah sakit yang telah disiapkan belum cukup kewalahan tapi gerbong isolasi ini bisa menjadi salah satu senjata bagi pemerintah India apabila sewaktu-waktu ada lonjakan pasien.
"Sekarang, kereta api akan menawarkan lingkungan yang bersih, bersih dan higienis bagi pasien untuk pulih dengan nyaman," Piyush Goyal, Menteri Perkeretaapian mengatakan dalam sebuah tweet.
Dengan berhentinya operasi kereta api di seluruh India maka berhenti pula sebagian besar perjalanan penduduk di sana.
Sebab biasanya transportasi kereta api di negeri Bollywood mencatat lebih dari 20.000 penumpang setiap harinya.
Baik dari rute jarak jauh maupun jarak dekat dengan sekitar 7.349 stasiun di seluruh wilayah.
Penghentian operasional tersebut membuat hampir 67.358 km lintasan rel kereta mati.
Bos kereta api telah menginstruksikan masing-masing dari 16 zona rel kereta api India untuk mengidentifikasi gerbong non-AC yang tidak lagi beroperasi pada rute penumpang untuk berubah menjadi rumah sakit, dan memiliki mereka siap untuk digunakan jika terjadi keadaan darurat.
5.000 bangsal isolasi pertama akan siap dalam dua minggu, dan jika perlu, lebih banyak gerbong dapat dikonversi dalam waktu 48 jam, kata Rajesh Dutt Bajpai, direktur eksekutif informasi dan publisitas di Dewan Kereta Api.
Foto selebaran ini dari Indian Railways menunjukkan bagaimana kereta tua akan digunakan sebagai ruang isolasi Covid-19.