Bagi masyarakat miskin yang bersedia tidak mudik, pemerintah akan mmberi bantuan sosial, kata Luhut.
Pemerintah juga tengah mengkalkulasi untuk memundurkan hari libur nasional yang terhambat karena corona, menggesernya ke akhir tahun.
Luhut juga memohon kepada masyarakat yang tetap mudik untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari di kampung halamannya.
"Kalau masih ada masyarakat yang ingin mudik dia harus ikut masuk karantina tadi. Dan kemudian pemeriksaan kesehatan di kampungnya," jelas Luhut.
Luhut mengatakan, pemerintah akan memastikan penggunaan angkutan umum agar sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19, khususnya terkait jaga jarak.
Misalnya ada pembatasan dari bus yang semula berkapasitas untuk 40 orang, hanya boleh mengangkut 20 orang, sehingga tarif mudik kemungkinan akan melonjak.
Dua pernyataan berbeda
Keputusan tidak adanya pelarangan mudik juga terkesan ambigu.
Dua pejabat istana bahkan memberikan keterangan berbeda ke media.
Mulanya, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengirim siaran pers yang menjelaskan bahwa Presiden membolehkan mudik.