Sosok.ID - Tak bisa dipungkiri, Batalyon Kavaleri TNI AD di Indonesia masih 'dihuni' beragam alutsista uzur macam AMX-13 yang didatangkan tahun 1960an, FV 101 Scorpion hingga Panser Saracen.
Nama terakhir terbilang paling sepuh dimana ia digunakan untuk mengangkut jenazah Pahlawan Revolusi tahun 1965 korban kebiadaban G30S/PKI.
Bahkan saat DOM Aceh tahun 2003-2004, Saracen masih ikut terjun menggempur GAM.
Modernisasi secara perlahan namun masif lantas dilakukan demi menambah daya gempur Batalyon Kavaleri TNI AD.
Main Battle Tank (MBT) Leopard 2 dan IFV Marder didatangkan dari Jerman.
Juga Panser Anoa buatan dalam negeri digeber produksinya untuk memenuhi kebutuhan angkatan perang Indonesia.
Serasa belum cukup, Indonesia juga menjalin kerjasama dengan Turki, Korea Selatan dan Republik Ceko sebagai wujud menuju kemandirian alutsista dalam negeri.
Mengutip dari czdefence.cz, Selasa (31/3/2020) perusahaan pertahanan asal Republik Ceko, Czechoslovak Group AS (CSG Ceko) pada tahun 2018 lalu menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Czechoslovak Group Indonesia untuk pembangunan Private Defence Industry Park (PDIP) senilai USD 100 juta, di bidang industri pertahanan swasta di Indonesia.
Gebrakan negara Ceko untuk mendukung regulasi pemerintah Indonesia terkait UU No.12 2012 tentang Industri Pertahanan.
Rencananya pabrik senjata swasta ini nantinya akan dibangun di lahan seluas 22 hektar di Batujajar , Bandung, Jawa Barat.
Total CSG Ceko akan mengguyur dana senilai 1 miliar Dolar AS (Rp 13 triliun) selama lima tahun.
CSG Ceko adalah perusahaan holding dari Eropa Tengah, asal Republik Ceko, meliputi Slovakia, Slovenia, Rumania, dan Hungary, dengan lebih dari 100 perusahaan dan 10.000 karyawan yang bergerak dibidang manufaktur kendaraan baja, senjata roket, misil, dan radar.
Salah satu perusahaan yang tergabung dalam CSG Ceko adalah Excalibur Army.
Nah, Excalibur Army inilah yang memproduksi Infantry Fighting Vehicle (IFV) Pandur II 8x8 yang juga telah dibeli oleh Indonesia untuk memperkuat angkatan perangnya.
Lebih dari itu seperti sudah disebutkan diatas, Excalibur akan bekerjasama alias alih teknologi dengan PT.Pindad untuk pembuatan Pandur II.
Pembuatan Pandur II ini tak main-main, diprediksi bakal berjumlah ratusan unit dengan senjata utama meriam 30 mm.
Hal ini sengaja dilakukan untuk menggantikan panser-panser tua milik TNI AD kedepannya.
Dengan dibuat dalam negeri maka harganya pastilah lebih murah, menguntungkan negara hingga dapat dipoles sesuka hati sesuai permintaan customer.
Sebelum TNI AD, Korps Marinir TNI AL sendiri sudah memakai produk CSG Ceko yakni MLRS Vampire RM-70. (Seto Aji/Sosok.ID)