Sosok.ID - Bisa dibilang China selalu dan akan selalu menganggap Taiwan bagian dari Provinsi mereka.
Pasalnya Beijing sedari dulu menegaskan Pulau Formosa (Taiwan) merupakan bagian tradisional tak terpisahkan dari China.
Akan tetapi ideologi keduanya berbeda, China berhaluan Sosialis Komunis sedangkan Taiwan Demokratis Nasionalis.
Masalah menjadi tambah rumit dimana Chiang Kai-shek yang terusir dari China daratan rezim Mao Zedong pergi ke Pulau Formosa dan mendirikan negara Taiwan pada 25 Oktober 1945.
Tambah pelik lagi dimana Chiang Kai-shek menerima dukungan Amerika Serikat (AS) yang memiliki paham sama dengan Partai Kuomintang pimpinannya.
Kini dekade demi dekade berubah, namun ketegangan antara China-Taiwan tetap panas.
Mengutip Reuters, Minggu (29/3/2020) beberapa waktu lalu Presiden AS Donald Trump menandatangani The Taiwan Allies International Protection and Enhancement Initiative (TAIPEI).
TAIPEI atau dalam bahasa indonesianya Inisiatif Perlindungan dan Peningkatan Internasional Sekutu Taiwan ini dijadikan UU oleh AS dimana Paman Sam akan menyediakan bantuan militer kepada Taiwan serta melindungi negara itu menghadapi tekanan China.
Baca Juga: Tak Peduli Wabah Corona, AS-China Ancang-ancang Berperang Akibat Taiwan
Prakteknya, AS menyuplai berbagai persenjataan dan bantuan militer ke Taiwan secara besar-besaran.
Hasilnya semua alutsista Taiwan made in AS.
Untuk urusan diplomatik, AS selalu mengawal kepentingan nasional Taiwan di dunia apalagi jika itu menyangkut China.
Lahirnya UU TAIPEI ini bermula saat Taiwan mengeluhkan bahwa China menekan sejumlah negara agar memutuskan hubungan diplomatik dengannya.
Beijing juga mencegah Taiwan berpartisipasi dalam badan-badan internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sementara itu Beijing merespon keras dan mengancam akan melakukan serangan balik jika AS benar-benar menerapkan UU TAIPEI ini.
Pemerintahan Xi Jinping juga bakal melakukan serangkaian tindakan untuk menunjukkan ancamannya tak main-main.
Usai UU ini ditandatangani Trump, presiden Taiwan Tsai Ing-wen memposting di Twitter bendera negaranya berkibar bersebelahan dengan AS dengan cuitan "Teman dalam kebebasan, mitra dalam kemakmuran"
Itu adalah "bukti dari Taiwan-AS. persahabatan & dukungan timbal balik saat kami bekerja sama untuk mengatasi ancaman global terhadap kesehatan manusia & nilai-nilai demokrasi kita bersama, "tulis Tsai. (Seto Aji/Sosok.ID)