Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Tukang Gali Kubur di Jakarta, 9 Kali Gali Kuburan Setiap Hari dan Harus Siaga Dari Pagi Sampai Malam Untuk Jenazah Pasien Corona: Rasa Takut Pasti Ada

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 28 Maret 2020 | 17:35
Kisah Tukang Gali Kubur di Jakarta, 9 Kali Gali Kuburan Setiap Hari dan Harus Siaga Dari Pagi Sampai Malam Untuk Jenazah Pasien Corona: Rasa Takut Pasti Ada
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra

Kisah Tukang Gali Kubur di Jakarta, 9 Kali Gali Kuburan Setiap Hari dan Harus Siaga Dari Pagi Sampai Malam Untuk Jenazah Pasien Corona: Rasa Takut Pasti Ada

Sosok.ID - Sebuah gubuk sederhana di area pemakaman di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat jadi tempat istirahat sederhana bagi beberapa orang ini.

Mereka adalah petugas di Tempat Pemakaman Umum di sana yang harus siaga setiap saat.

Tak seperti bulan-bulan yang lalu, pekerjaan mereka kini terasa agak berat tiap harinya.

Sudah selama seminggu ini, mereka disibukkan dengan tugas untuk menggali kuburan yang tak seperti biasanya.

Baca Juga: Didatangi Debt Collector, Driver Ojol Ini Tunjukkan Video Presiden Jokowi Saat Umumkan Penundaan Kredit Setahun, Ternyata Ini Hasilnya!

Lantaran kesibukan yang tak seperti biasanya mereka pun harus berbagi tugas tiap harinya.

Di area pemakaman ini, beberapa hari sudah mereka harus siaga dari jam 07.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.

Kesibukan yang tak seperti biasanya dalam hal menggali kuburan itu mereka lakukan lantaran area TPU dimana mereka bekerja adalah salah satu lokasi untuk memakamkan pasien corona yang meninggal dunia.

Area TPU di Kalideres itu telah ditetapkan sebagai salah satu tempat pemakaman bagi jenazah korban virus corona sejak hari Jumat (20/3/2020) lalu.

Baca Juga: Trump Melunak, Demi Hilangkan Wabah Virus Corona Presiden AS Hubungi Presiden China Xi Jinping untuk Kerja Sama Perangi Covid-19

Bukannya tak paham, mereka pun sadar betul tugasnya kali ini cukup berat dan menguras tenaga dan pikiran.

Sebab merekalah yang mempersiapkan pemakaman bagi jenazah yang menjadi korban Covid-19.

Rasa takut pun pernah hinggap di benak mereka, sebab tempat mereka mengais rejeki ini jadi tempat untuk pemakaman pasien corona yang meninggal dunia.

Was-was tak bisa mereka hindari tapi, para penggali kubur itu tak mundur sedikitpun lantaran apa yang mereka lakukan kali ini adalah bagian dari tugas.

Baca Juga: Gitaran Sambil Bawakan Lagu di Hadapan BCL, Ariel Noah Tolak Uang dari Unge dan Malah Minta Dibayar Pakai Perasaan: Nggak Bisa Dibayar Uang

"Rasa takut pasti ada, tapi kita Lillahi taala karena ini bagian dari tugas," kata Sanur (55), petugas makam di TPU Tegal Alur, dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (27/3/2020).

Ia punya tugas baru, yaitu memakamkan jenazah korban corona.

Sanur mengatakan, setiap harinya jumlah korban corona yang dimakamkan di TPU Tegal Alur kian bertambah.

"Kemarin ada sembilan sampai jam 10 malam, sekarang (sampai Pukul 16.00 WIB) sudah lima yang dikubur," kata Sanur.

Baca Juga: Pemerintah Tak Bertindak, Warga Yogyakarta Ramai-ramai Lakukan Aksi Lockdown Mandiri dengan Tutup Akses Kampung Masing-masing : Ini Bukan Protes Tapi untuk Melindungi Wilayah Kami dari Virus Corona!

Sedangkan di sela waktu ketika tak ada jenazah yang datang, dimanfaatkan para petugas makam untuk menggali liang lahat sebanyak mungkin.

Berbeda dengan makam bagi jenazah sebelum wabah virus corona merebak, merekapun saat ini harus menggali kuburan lebih dalam dari biasanya untuk jenazah covid-19.

Hal itu dilakukan untuk menjaga agar jenazah tersebut lebih aman dan tak menularkan virus tersbut.

Kendati sebenarnya Sanur memastikan bahwa jenazah yang dimakamkan sangat kecil kemungkinannya untuk menularkan virus.

Baca Juga: Ngaku Sudah Punya Pacar Pasca 9 Tahun Menduda, Saipul Jamil Disebut Sipir Penjara Sering Dijenguk Banyak Wanita, sang Pedangdut: Kunjungan kan Tempat Kita Memadu Kasih

Sebab menurut penuturannya, dalam prosesi pemakaman itu, jenazah virus corona serta tata cara pemakamannya telah dirancangkan dan diterapkan sangat ketat.

Jenazah sudah dimasukan ke dalam peti dan dilapisi plastik.

Area makam juga disemprot disinfektan saat jenazah tiba dan selesai pemakaman

Sedangkan untuk petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa jas hujan plastik, masker, sarung tangan dan sepatu boots.

Baca Juga: Kesengsem dengan Ketampanan Anak Marini Zumarnis, Mayangsari Ajak sang Artis Besanan, Istri Bos Besar PT Antam Sampai Ikutan Heboh: 5 Tahun Lagi Kita Pakai Seragam!

(ilustrasi pemakaman jenazah covid-19
Dokumentasi istimewa via Surya.co.id

(ilustrasi pemakaman jenazah covid-19

"Lubangnya sekitar 2,5 meter dalamnya, panjang dan lebar juga lebih dibanding makam biasa karena ikutin ukuran peti," kata Sanur

Hal senada disampaikan Asep (40) rekan kerja Sanur.

Setiap harinya sebelum pulang ke rumah, ia terlebih dahulu berganti pakaian.

Setibanya di rumah, pakaian bekas ia bekerja langsung direndam.

Baca Juga: Istri Meninggal Dunia di Kota Orang Tapi Tak Sanggup Bawa Pulang Jenazahnya, Kakek Ini Terpaksa Kayuh Sepeda Ontel dari Pati ke Semarang, Kisahnya yang Pilu Viral di Media Sosial

Sedangkan jas hujan plastik serta sarung tangan plastik yang ia kenakan saat memakamkan jenazah langsung dibakarnya. Sebab, keduanya hanya untuk sekali pakai.

"Saya juga langsung mandi. Setelah bersih baru ketemu keluarga karena ngeri juga namanya ada anak istri di rumah," kata Asep.

Baik Sanur dan Asep terus berharap agar tak semakin banyak korban corona yang meninggal serta wabah ini segera berakhir.

"Semoga aja virus ini segera berakhir dan kita semua bisa sehat," ucap Asep. (*)

Source :TribunJakarta.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x