Sosok.ID - Tekanan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) agar Indonesia tak membeli peralatan militer dari Rusia menimbulkan polemik.
Alasan lain AS sengaja melarang Indonesia memiliki jet tempur Sukhoi Su-35 karena khawatir akan meningkatkan kemampuan taktis TNI AU di udara.
Selain itu Su-35 cenderung merusak pasaran jet-jet tempur dagangan AS macam F-16 hingga F-35 Lightning II.
Namun ditengah tekanan AS, kontrak pembelian 11 unit Su-35 Indonesia nyatanya masih aktif.
"Tidak ada pembatalan resmi dari pembeli (Indonesia) untuk Su-35," kata Dmitry Shugayev selaku Direktur Layanan Federal Rusia untuk Militer -Teknis Kerjasama (FSVTS) seperti dikutip dari janes.com.
Meski demikian pembelian Su-35 ini belum bisa terwujud karena beberapa sebab.
Mengutip defenseworld.net, Selasa (24/3/2020) seperti diketahui Indonesia bakal membeli Su-35 dengan cara barter plus uang tunai dan Rusia pun sudah menyetujui hal ini.
Rusia-Indonesia sendiri sudah melakukan negosiasi sejak lama dan finalisasinya pada tahun 2019 mengenai komoditas apa saja yang dimasukan dalam perdagangan barter.
Diketahui Rusia mau menerima barang-barang dari Indonesia seperti minyak sawit, karet, kopi, teh, furnitur, rempah-rempah dan lain sebagainya sebagai pembayaran Su-35.
Nah, 50 persennya nanti merupakan uang tunai.