Follow Us

Kisah Pilu Zaenal Abidin, Warga Lombok Timur yang Tewas di Tangan 9 Oknum Aparat Penegak Hukum, Ibu Almarhum: Saya Ingin Melihat Wajah Polisi yang Memukuli Anak Saya

Rifka Amalia - Senin, 16 Maret 2020 | 15:15
Suasana rekonstruksi adegan penganiayaan Zaenal (Kiri) dan Zahabudin, orangtua Zaenal Abidin (Kanan)
KOMPAS.COM/IDHAM KHALID

Suasana rekonstruksi adegan penganiayaan Zaenal (Kiri) dan Zahabudin, orangtua Zaenal Abidin (Kanan)

Baca Juga: Mantan Pacarnya Tewas Mengenaskan, Pria Ini Malah Keblinger Nafsu Setubuhi Mayat Korban, Polisi Temukan Jejak-jejak Darah dan Sperma di Lokasi Kejadian

Dalam perkelahian itu, Zaenal dikatakan oleh saksi mata, Ikhsan, bahwa ia sempat meminta maaf dan memohon agar tak dipukuli.

Namun pemukulan terus berlanjut, hingga Zaenal berhasil dilumpuhkan dan tersungkur di lapangan apel.

Zaenal dibawa ke SPKT Polres Lotim dan sempat dilakukan pemeriksaan, sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri.

Polisi lantas membawa Zaenal ke RSUD Selong untuk dilakukan pemeriksaan.

Nahas, nyawanya tak tertolong dan Zaenal dinyatakan meninggal dunia pada 9 September 2019.

Baca Juga: Dikabarkan Meninggal Gegara Virus Corona, Artis Ini Justru Sarankan Hal Tak Terduga Untuk Hentikan Gosip Miring

Ayah Zaenal memilih putranya dipenjara

Ayah Zaenal, Sahabudin, warga asal Tanjung Selatan, Desa Parok Motong, Lombok Timur, datang ke rumah sakit usai dihubungi polisi.

Ia mendapatkan laporan bahwa anaknya lebih dulu menyerang karena persoalan tilang.

Ayah Zaenal tak kuasa melihat kondisi putranya yang babak belur penuh luka di bagian wajah, belakang leher dan bagian kaki.

Sahabudin mengatakan, lebih baik anaknya dipenjara ketimbang dianiaya sampai meregang nyawa.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest