Follow Us

Ingin Cepat Nikah Tapi Tak Punya Modal, Seorang Pria di Jakarta Nekat Jadi Polisi Gadungan Untuk Tipu Wanita Lain, Ternyata Terinspirasi Sebuah Program Televisi!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 13 Maret 2020 | 16:17
Ingin Cepat Nikah Tapi Tak Punya Modal, Seorang Pria di Jakarta Nekat Jadi Polisi Gadungan Untuk Tipu Wanita Lain, Ternyata Terinspirasi Sebuah Program Televisi!
Kolase Freepik/TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim

Ingin Cepat Nikah Tapi Tak Punya Modal, Seorang Pria di Jakarta Nekat Jadi Polisi Gadungan Untuk Tipu Wanita Lain, Ternyata Terinspirasi Sebuah Program Televisi!

Apalagi, acara pernikahan tersangka akan digelar dalam waktu dekat, yakni 23 Maret 2020.

"Untuk modal nikah, karena dia sebentar lagi berencana untuk menikahi calonnya. Karena kekurangan uang, dia melakukan pemerasan," kata Rosiana.

Baca Juga: Recehan Hasil Jualan yang Harus Disetorkan ke Penyuplai Raib Digondol Maling, Nenek 65 Tahun Penjual Gorengan Ini Mengaku Sudah Ikhlas Walau Setelahnya Tak Bisa Berdagang Selama 2 Hari

Namun, MYA tidak mendapatkan jumlah uang yang diminta. Pasalnya, korban hanya memiliki uang Rp 500 ribu.

Rosiana mengatakan sang polisi gadungan itu bukan cuma melakukan pemerasan, tetapi juga memperkosa korbannya.

Barang bukti lencana polisi diamankan Polsek Pesanggrahan dari tersangka polisi gadungan, Rabu (11/3/2020).
(TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Barang bukti lencana polisi diamankan Polsek Pesanggrahan dari tersangka polisi gadungan, Rabu (11/3/2020).

"Pelaku minta korban untuk melayani berhubungan seks. Setelah korban melakukan hubungan seks, pelaku pergi dengan membawa uang dan langsung meninggalkan hotel," jelas dia.

"Untuk modal nikah, karena dia sebentar lagi berencana untuk menikahi calonnya. Karena kekurangan uang, dia melakukan pemerasan," kata Rosiana.

Baca Juga: Video Segerombol Pemabuk Dangdutan di Kuburan hingga Dini Hari Menjadi Viral, Wajah Lokasi Pemakaman yang Dipenuhi dengan Sampah Berserakan Turut Jadi Sorotan

Namun, MYA tidak mendapatkan jumlah uang yang diminta. Pasalnya, korban hanya memiliki uang Rp 500 ribu.

Rosiana mengatakan sang polisi gadungan itu bukan cuma melakukan pemerasan, tetapi juga memperkosa korbannya.

"Pelaku minta korban untuk melayani berhubungan seks. Setelah korban melakukan hubungan seks, pelaku pergi dengan membawa uang dan langsung meninggalkan hotel," jelas dia.

Source : TribunJakarta.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest