Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kasus 25 Covid-19 di Indonesia Meninggal Dunia, 'Wong Cilik' Jejeritan, Corona Bikin Masyarakat Borong Sembako Berkarton-karton, Pakar: Panik Itu Bakat

Rifka Amalia - Kamis, 12 Maret 2020 | 10:15
Pusat perbelanjaan Grand Lucky di kawasan SCBD, Jakarta Selatan dipenuhi warga yang ingin membeli kebutuhan pokok pasca informasi dua orang WNI positif terinfeksi virus corona. Foto di lokasi Senin (1/3/2020)
KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA

Pusat perbelanjaan Grand Lucky di kawasan SCBD, Jakarta Selatan dipenuhi warga yang ingin membeli kebutuhan pokok pasca informasi dua orang WNI positif terinfeksi virus corona. Foto di lokasi Senin (1/3/2020)

Baca Juga: Asal Mau Diinfeksi Virus Corona, Kamu Bisa Dapat Rp 65 Juta Lho! Begini Caranya..

Upaya tersebut dikatakan sebagai antisipasi jika suatu saat tempat publik bakal ditutup.

Bukan hanya sembako, masyarakat yang panik juga memborong habis masker bedah dan hand sanitizer.

Harga barang-barang tersebut sontak melambung tinggi di atas harga normal, yang justru menimbulkan kekhawatiran lain.

Stok masker yang menipis dan langka, menjadikan para petugas kesehatan dan orang dengan penyakit menular kesulitan mendapatkannya.

Menteri Kesehatan dan jajaran pemerintahan telah memperingatkan pada warga, bahwa orang yang perlu memakai masker adalah mereka yang sakit, dalam masa penyembuhan, dan petugas yang menangani pasien.

Baca Juga: Tak Hanya Warga Biasa, Jenderal Angkatan Darat Bisa Kena Corona, Satu Negara Lantas Diisolasi

Seolah-olah hanya mereka yang berduit yang boleh mengantisipasi virus corona.

Fenomena "panic buying" hingga membeli barang-barang pokok dalam jumlah besar lantas dinilai merugikan, terutama bagi warga kecil.

Melansir Kompas.com, perusahaan konsultan Grant Thornton Indonesia menyatakan tindakan panic buying bisa merugikan keuangan secara personal.

“Fenomena panic buying ini dapat menimbulkan kerugian secara keuangan tidak hanya secara personal namun juga secara luas, kami menyarankan untuk menahan diri dan membeli barang dalam jumlah sewajarnya,” ujar Alexander Adrianto Tjahyadi, Audit & Assurance Partner Grant Thornton Indonesia, Rabu (4/3).

Baca Juga: Diduga Sudah Terinfeksi di Jakarta, WNI Ini Dinyatakan Positif Corona Setibanya di Singapura, Inilah Daftar 15 WNI yang Positif Covid-19 di Luar Negeri

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x