Follow Us

Kisah Soekarno Ditodong Pistol untuk Memaksanya Tandatangani Supersemar

Seto Ajinugroho - Rabu, 11 Maret 2020 | 08:00
Kisah Soekarno Ditodong Pistol untuk Memaksanya Tandatangani Supersemar
IPPHOS/Dok.KOMPAS

Kisah Soekarno Ditodong Pistol untuk Memaksanya Tandatangani Supersemar

Baca Juga: Arab Saudi Tantang Perang Dagang Rusia, Raja Salman Bakal Guyur Dunia dengan Minyak Mentah

Semua menteri, kepala lembaga dan sejumlah perwira tinggi angkatan perang diwajibkan hadir untuk mengikuti rapat tersebut.

Mengutip buku Presiden (daripada) Soeharto, rapat sejatinya akan digelar pada pukul 09.00 WIB.

Namun para menteri ada yang terlambat datang karena demo mahasiswa.

Walau demikian rapat tetap dilaksanakan. Akan tetapi tak lama setelah itu Komandan Tjakrabirawa Brigjen Dabur mengirim nota kepada Brigjen Amirmachmud dimana ada pasukan liar di luar istana.

Amirmachmud lantas memberitahukan ini kepada Soekarno.

Mengetahui adanya pasukan liar tersebut, Soekarno sempat panik.

Baca Juga: Saat Dunia Gencar Perangi Wabah Virus Corona, Perusahaan Ini Malah Tawarkan Rp 65 Juta untuk Orang yang Mau Diinfeksi

Ia lantas meninggalkan rapat dan menyerahkan kepemimpinan rapat kepada Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Johannes Leimena.

Bung Karno kemudian naik helikopter menuju Istana Bogor agar mendapat pengamanan yang lebih terjamin.

Sore harinya tiga orang jenderal menemui Soekarno di Istana Bogor.

Ketiganya yakni Mayjen Basoeki Rachmat, Brigjen M Jusuf, dan Brigjen Amirmachmud.

Source : kompas

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest