Namun polisi tidak melakukan pengawasan terkait hal tersebut, demikian menurut komplain.
Mayu berharap persidangan yang ia ajukan dapat mencegah insiden yang mirip.
"Aku menyesal percaya pada polisi" ujar ibu Mayu saat konferensi pers.
Dilansir dari South China Morning Post, ancaman Iwazaki juga terkait pesan Twitter yang mengancam berjumlah lebih dari 400 pesan.
Penyerangan itu membuat Mayu buta sebelah di mata kirinya, memiliki gangguan makan dan menyanyi dan tidak dapat menggunakan jari-jari di salah satu tangannya.
Ia juga alami gangguan post-traumatic stress dan memerlukan operasi rekonstruktif.
Tidak hanya Mayu, bintang Jepang lain juga ditarget oleh para pembunuh ini.
Tahun 2014, 2 anggota AKB48 lain diserang saat acara berjabatan tangan yaitu Rina Kawaei (19) dan Anna Iriyama (18) yang sampai alami patah tulang dan luka goresan.
Keduanya diserang oleh Satoru Umeta (24) yang menyerang mereka dengan mata cutter pembuka boks.
Semenjak penikaman Mayu, DPR Jepang telah merevisi UU anti-stalking pada Desember 2016 untuk memasukkan kekerasan online.