Pada 17 Desember 2016, Mayu mengkritik Departemen Polisi Metropolitan Tokyo atas tindakan mereka mengabaikan kekhawatirannya sebelum ditusuk.
Polisi memberikan permintaan maaf untuk Mayu karena mereka tidak bertindak apa-apa.
Tahun 2019 silam, dikabarkan jika Mayu yang sudah berumur 23, mengisi tuntutan di pengadilan Tokyo terkait respon polisi pada kekhawatirannya.
Ia juga menuntut penyerangnya, Tomohiro Iwazaki.
Dilansir dari Japan Times, tuntutan tersebut berisi klaim Mayu dan ibunya jika Departemen Polisi Tokyo "gagal melakukan langkah penting untuk melindungi" dirinya.
Padaha, Mayu sudah menyebut jika dia menghadapi bahaya besar termasuk ancaman Iwazaki terhadap hidupnya.
Dia dan ibunya menuntut total 76 juta yen atau sekitar 10 milyar Rupiah.
Iwazaki telah divonis hukuman penjara 14,5 tahun.
Menurut komplain tersebut, dia telah berkonsultasi dengan Stasiun Polisi Musashino mengenai aksi stalking Iwazaki sebelum insiden.
Stalking tersebut antara lain postingan di Twitter dan blognya yang mengatakan jika Iwazaki ingin membunuh Mayu.