Follow Us

Pasien Suspect Corona di Semarang Meninggal Dunia, Jenazah Dibungkus Plastik demi Mencegah Penularan

Rifka Amalia - Rabu, 26 Februari 2020 | 09:00
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Kariadi Semarang Agoes Oerip Poerwoko (kanan) dan Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Kariadi Semarang Nurdopo Baskoro Kiri) di RSUP Kariadi Semarang, Selasa (25/2/2020).
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Kariadi Semarang Agoes Oerip Poerwoko (kanan) dan Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Kariadi Semarang Nurdopo Baskoro Kiri) di RSUP Kariadi Semarang, Selasa (25/2/2020).

Hal ini demi mengantisipasi adanya penularan virus dari jenazah pasien. Pasalnya, hasil laboratorium masih belum diketahui saat pasien meninggal dunia.

Menurut Agoes, cara penanganan terhadap jenazah tersebut serupa dengan penanganan pada jenazah pasien flu burung, SARS, dan MERS.

Baca Juga: Ludahi Dan Diratakan ke Tombol Lift, Wanita Ini Tertangkap Kamera Ingin Tularkan Virus Corona Pada Banyak Orang, Begini Videonya!

"Pada saat flu burung kan memang waktu itu ada yang positif, jadi kita perlakukan sama. Sampai pada saat meninggal kita bawa ke kamar mayat, area menuju kesana (kamar mayat) itu kita bebaskan (sterilkan) supaya tidak ada kontak dengan pengunjung yang lain," jelas Agoes.

Sebelum dimakamkan, jenazah pasien suspect corona dibalut dan ditutup dengan plastik demi menghindari penularan.

"Memandikan atau merawat jenazahnya itu sama, kita perlakukan seperti pasien flu burung,"

"Dari petugas ya berarti dia harus pakai alat pelindung diri yang menjamin nggak bakal ketularan, kemudian jenazahnya kita beri penutup (plastik) memastikan agar tidak menular kepada orang-orang yang nanti akan merawat jenazahnya," paparnya.

Baca Juga: Bukan dari Hewan, Korea Selatan Anggap Virus Corona yang Menginfeksi 156 Warganya Berasal dari Sekte Sesat yang Pemimpinnya Mengaku Pakai Jubah Yesus

Hal tersebut telah disampaikan pada pihak keluarga. Beruntungnya, terdapat pihak medis dalam keluarga pasien, sehingga mudah untuk memberikan pengertian.

Diketahui setelah diisolasi pada (19/2), pihak RSUP Kariadi mengirimkan sampel pasien untuk diteliti. Namun, hasil laboratorium baru di dapatkan pihak rumah sakit sehari setelah kepergian pasien. "Sehari setelah dimakamkan hasil laboratorium baru keluar dari Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan) dinyatakan bukan virus corona," ungkap Agoes.

Adapun sejak Januari 2020, RSUP Kariadi telah menangani sebanyak 23 pasien suspect Covid-19. Empat diantaranya merupakan warga negara Dhina, Jepang, dan Korea.

Baca Juga: Hati-hati! Saat Isu Virus Corona Merebak, Viral Video Pembuatan Masker Diragukan Kebersihanya yang Ngaku Milik Merk Solida, Ternyata Ini Aslinya!

Source : Kompas.com, YouTube

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest