Sosok.id - Hingga kini, kasus virus corona memang belum ditemukan di Indonesia.
Namun, masyarakat nampaknya juga khawatir dan waspada kalau-kalau penyakit tersebut nantinya menjangkiti Tanah Air.
Sebab, wabah virus corona diyakini peneliti drai Harvard dan WHO telah menyebar di Indonesia namun tak terdeteksi keberadaannya.
Tak hanya itu, baru-baru ini, peneliti dari Australia juga mempertanyakan klaim Indonesia soal tak adanya kasus virus corona.
Melansir SBS via Sonora.id, ahli penyakit menular dari Australia National University (ANU) Profesor Sanjaya Senanayake mengakatan jika Indonesia kemungkinan sudah tercemar virus corona namun tidak terdeteksi.
Hal tersebut didasarkan atas kebiasaan orang Indonesia yang memilih untuk berdiam di rumah ketika sakit alih-alih berobat ke rumah sakit.
Tentunya hal ini membuat warga semakin khawatir dan berdampak pada melambungnya harga masker di Indonesia.
Hal ini bahkan turut menjadi sorotan media internasional seperti Reuters yang menyoroti kenaikan hingga 10 kali lipat dari harga asli.
Melansir dari Kompas.com, seorang penjual peralatan kesehatan di sebuah toko di Jakarta, Bambang Darmadi menyebut satu kotak masker berisi 50 lembar kini dijual dengan harga Rp 200.000.
Padahal biasanya hanya dijual dengan harga Rp 20.000.