Meskipun Hughes menderita vertebra terkompresi, tetapi ia masih bertujuan untuk meluncurkan roket ke jarak yang lebih tinggi.
Upayanya meluncurkan roket uap sempat gagal pada tahun 2019, sebab pemanas air yang digunakan roketnya rusak.
Di masa lalu, Hughes sempat mengatakan pada media bahwa ia adalah penganut teori bumi datar. Sehingga ia ingin melihat kelengkungan Bumi dengan matanya sendiri, lewat peluncuran roket uap.
Namun, kepada Space.com pada Agustus 2019, ia menyanggah berita tersebut.
Menurut Hughes, ia hanyalah seorang pria tua pemberani yang mendorong roket buatannya sendiri untuk terbang ke langit, bukan dengan tujuan membuktikan bahwa bumi itu datar.
"Meskipun aku percaya pada bumi datar, aku tidak pernah melakukan upaya untuk membuktikan itu." ungkapnya, dikutip dari Space.com.
"Bumi datar ini tidak ada hubungannya dengan peluncuran roket uap, tidak pernah berhasil, tidak akan pernah. Aku hanya seorang pemberani!" tambahnya.
Hughes menyampaikan, ia hanya ingin meluncurkan roketnya untuk menginspirasi orang lain.
Sekalipun ia hanya seorang rocketeer pemberani dan amatir, yang secara tragis harus meninggal dalam upaya peluncuran maha karyanya.
Hughes berusaha meluncurkan roketnya ke ketinggian 1,5 meter di udara di dekat Barstow, California.