Penyakit gusi meningkatkan risiko penyakit jantung karena bakteri di gusi dapat menyebabkan peradangan atau pembengkakan di daerah gusi maupun pembuluh darah arteri.
Hal ini membuat arteri (pembuluh darah yang membawa darah dari jantung) mengalami penebalan akibat penumpukan plak.
Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis, yang membuat darah sulit mengalir ke jantung. Kondisi inilah yang membuat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
6. Nonton TV berjam-jam
Bersantai dan menonton TV dalam durasi yang terlalu lama akan meningkatkan resiko penyakit jantung.
Terlebih, jika posisi kita saat menonton TV hanya diam dan tak banyak bergerak.
Baca Juga: Liciknya Militer Israel Serang Musuhnya, Sampai Buat Presiden Mesir Kena Serangan Jantung
Asosiasi Jantung di Amerika (American Heart Association) melaporkan bahwa diam dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama adalah salah satu faktor risiko dari serangan jantung dan stroke.
Faktor ini akan semakin berbahaya ketika seseorang menonton TV sembari ngemil junkfood.
Sementara itu, orang yang mengidap penyakit jantung, umumnya akan menunjukkan gejala awal seperti detak jantung tak teratur, keringat berlebihan, sakit perut, kelelahan luar biasa, masalah pernapasan, insomnia, rambut rontok, dan sakit dada.
Kendati demikian, jangan pernah sekali-kali melakukan self diagnose, atau mendiagnosis diri sendiri.
Melakukan medical check-up adalah upaya yang penting untuk mendeteksi sedini mungkin tanda-tanda penyakit jantung. (*)